FAJAR.CO.ID, TANAH BUMBU -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan, mengungkap bahwa kondisi wilayah setempat tidak terjadi kerusakan akibat gempa berkekuatan Magnitudo 7, 1 Selasa (29/8) dini hari.
Gempa yang berlokasi di laut tersebut juga tidak menimbulkan tsunami, meskipun kekuatannya diatas Magnitudo 7.
"Alhamdulillah di Provinsi Kalimantan Selatan khususnya di Kabupaten Tanah Bumbu tidak terdampak akibat gempa bumi tersebut. Saya harap masyarakat tidak perlu panik," ujar Kepala Pelaksana BPBD Tanah Bumbu Sulhadi seperti dilansir dari Antara.
Gempa tersebut terjadi di titik koordinat 6,94 derajat LS, 116,57 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 163 km arah timur laut Lombok Utara, NTB.
Kepala Pelaksana BPBD Tanah Bumbu Sulhadi di Batulicin, Selasa, mengatakan sejauh ini gempa bumi magnitudo 7,1 tidak berdampak signifikan bagi masyarakat setempat.
"Jika terjadi gempa bumi, yang harus dilakukan masyarakat adalah menjaga diri tetap tenang atau tidak panik agar dapat menyelamatkan diri," imbau Sulhadi.
Dia juga mengimbau masyarakat segera keluar rumah atau menghindari bangunan, serta jangan menggunakan lift, melindungi kepala dengan benda apapun dan berbagai upaya penyelamatan diri lainnya.
"Jika berada di dalam ruangan, hindari daerah yang rawan longsor. Berhenti mengemudi, hindari benda yang berpotensi roboh, seperti tiang listrik, pohon, dan cari area terbuka," imbuh Sulhadi.
Sebagai informasi, gempa tersebut termasuk jenis gempa bumi dalam atau deep focus akibat adanya aktivitas slab pull (tarikan extensional Lempeng Australia ke bawah) yang dipengaruhi gaya gravitasi.
Dikutip dari laman BMKG, gempa bumi Kalsel ini juga dirasakan di wilayah lain seperti wilayah Kuta dengan skala intensitas V MMI atau getarannya dirasakan hampir semua penduduk. Kemudian sejumlah wilayah Bali lainnya seperti Denpasar dan Gianyar.
Selain wilayah Pulau Dewata, gempa juga dirasakan di Waingapu, Lombok, Sumbawa, serta sejumlah wilayah lain yaitu Trenggalek, dan Blitar.
Sementara itu, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan gempa bumi Kalsel berasosiasi dengan aktivitas zona penunjaman.
Kembali dikutip dari Antara, Pelaksana Harian Kepala Badan Geologi, Hermansyah mengatakan aktivitas zona penunjaman terbentuk karena tumbukan Lempeng Benua Eurasia dan Lempeng Samudera Indo-Australia dengan mekanisme sesar normal.
"Gempa Kalsel tidak menimbulkan tsunami meskipun pusat gempa berat di laut, karena tidak mengakibatkan perubahan bentuk (deformasi) dasar laut yang dapat memicu tsunami," ungkap Hermansyah, Selasa (29/8). (jpg/fajar)