Pj Gubernur Sulsel: Prof Aswanto Menguat!

  • Bagikan
Prof Aswanto

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Masa jabatan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman berakhir 5 September 2023 mendatang. Artinya tinggal menghitung hari PJ Gubernur Sulsel diumumkan dan dilantik.

Kabarnya, nama Staf ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang hukum Prof Aswanto menguat jadi Penjabat Gubernur Sulsel menggantikan Andi Sudirman Sulaiman.

Salah satu sumber yang tak ingin disebutkan namanya menyebut nama Prof Aswanto kini menguat. Meski masih tarik menarik dengan Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Depdagri Bachtiar.

“Aswanto. Tapi pak Bachtiar masih upaya,” kata sumber Fajar.co.id melalui pesan singkat, Selasa (29/8/2023).

Diketahui, DPRD tak mengusulkan nama calon Pj Gubernur Sulsel. Namun melampirkan empat nama yakni Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Depdagri Bachtiar, Staf Ahli Bidang Kedaulatan Wilayah dan Kemaritiman Menko Polhukam Laksamana TNI AL Abdul Rivai, Staf ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang hukum Prof Aswanto dan Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah Kemenpan RB Jufri Rahman.

Pengamat Politik dari Universitas Hasanuddin Makassar, Tasrifin Tahara menyebut empat nama itu punya peluang karena beberapa hal.

“Pertama kan ada beberapa kedekatan-kedekatan dengan Kemendagri. Cuman kedekatan-kedekatan politik itu, baik kedekatan personal yang sifatnya hubungan-hubungan emosional atau hubungan-hubungan secara politik. Yang secara politik inilah yang menurut saya hubungan paling kental yang bisa kita lihat siapa yang akan menguat sebagai Pj Gubernur,” kata Tasrifin Tahara, kepada Fajar.co.id.

Dikatakan, Pj Gubernur Sulsel nantinya akan bertugas hingga pelaksanaan pemilu, pilpres dan pilkada. Sehingga partai politik secara otomatis punya kepentingan atas itu.

“2024 inikan tahun politik, berarti Pj Gubernur bertugas saat pelaksanaan pemilu, pilpres dan sebagainya. Otomatis partai politik punya kepentingan atas itu,” ujarnya.

Menurutnya, Prof Aswanto memiliki kapasitas yang mumpuni dari beberapa hal sebagai Staf Ahli di Kominfo, pernah di Mahkamah Konstitusi dan merupakan putra Sulsel asal Tanah Luwu.

“Saya kira beliau (Prof Aswanto) kapasitasnya cukup mumpuni. Pertama mungkin dilihat dalam posisi-posisi beliau, baik di kampus maupun di Mahkamah Konstitusi kemudian sekarang jadi staf ahli di Kominfo. Selain itu dalam konteks sebagai putra Sulsel sebenarnya prof Aswanto representatif dari Tanah Luwu. Jangan-jangan poin ini menjadi penguatan bagi dia, prinsip-prinsip keadilan,” ujarnya.

Namun kata dia, Bachtiar memiliki peluang yang cukup besar sebagai bawahan Mendagri Tito Karnavian dibandingkan tiga nama itu.

“Beliau (Bachtiar) kan berpengalaman di pemerintahan dan otomatis juga di institusi tempat beliau bekerja otomatis kan yang mengeluarkan rekomendasi terkait itu. Jadi pendekatan secara kelembagaan Bahtiar punya peluang juga yang lebih besar dibandingkan ketiga calon,” ujarnya.

“Dari kecamatan saya, antara prof aswanto dengan Bahtiar. Secara kelembagaan di Kemendagri itu penguatannya di Bahtiar karena beliau dari situ. Kemudian Aswanto mungkin ada hubungan-hubungan baik secara pribadi yang menguntungkan dia. Mungkin juga Prof Aswanto punya jejaring yang cukup luas daripada kekuatan-kekuatan tertentu dalam menentukan PJ gubernur ini,” tandasnya.

Terpisah Komunikasi Politik, Attock Suharto menyebutkan, meskipun DPRD tidak berhasil mengirim nama-nama yang diusulkan ke Kemendagri, namun seperti informasi yang beredar di masyarakat, sejumlah nama-nama memang menguat yang dinilai layak menjadi penjabat gubernur sulsel.

Menurutnya, keempat nama itu siapa saja yang ditunjuk oleh mendagri tidak ada masalah, karena memang semuanya memiliki kapabilitas dan kredibilitas yang baik.

“Tetapi yang terpenting bagi Pj gubernur nanti adalah seorang figur bukan sekedar memiliki pengalaman dan piawai dalam tata kelola pemerintahan, memiliki visi pembangunan namun yang terpenting adalah mampu menjaga stabilitas politik dan dinamika pemerintahan pada masa transisi yang bersamaan dengan penyelenggaraan pesta demokrasi,” ungkap Attock. (selfi/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan