FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Rupiah hari ini, Selasa (29/8/2023), kembali menguat. Bertengger di angka Rp15.259 per dolar Amerika Serikat (AS).
“Dalam penutupan pasar sore ini, mata uang rupiah ditutup menguat 32 point, walaupun sebelumnya sempat menguat 45 point dil evel Rp15.259,” kata Pengamat Rupiah Ibrahim Assuaibi, Selasa (29/8/2023) sore.
Direktur Pt. Laba Forexindo Berjangka ini mengatakan, Dolar AS memang melemah terhadap mata uang lainnya hari ini. Mundur dari level tertinggi hampir tiga bulan menjelang rilis serangkaian data ekonomi utama pekan ini.
“Data kepercayaan konsumen AS akan dirilis pada hari Selasa, sementara revisi produk domestik bruto kuartal kedua akan dirilis pada hari Rabu. Pembacaan pengeluaran konsumsi pribadi, ukuran inflasi pilihan Federal Reserve, akan dirilis pada hari Kamis, sementara data nonfarm payrolls bulan Agustus akan ditutup pada minggu ini,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, tanda-tanda ketahanan perekonomian AS, khususnya terkait inflasi dan lapangan kerja, akan memberikan dorongan lebih besar bagi The Fed untuk terus menaikkan suku bunga. Meski begitu, dolar tetap berada di atas 2% pada bulan ini dan mulai mencatatkan kenaikan selama enam minggu berturut-turut.
Alasannya kata dia, karena ketahanan data ekonomi AS mendukung ekspektasi bahwa suku bunga akan tetap lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.
“Pertemuan The Fed selanjutnya akan dilakukan pada bulan September, dan meskipun diperkirakan tidak akan menaikkan suku bunga pada saat itu, ekspektasi bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga pada bulan November semakin meningkat,” terangnya.
Selain itu, ia bilang Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde pada hari Jumat menyerukan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama untuk mencapai tujuan utama bank sentral yaitu membawa inflasi kembali ke target 2%.
“Rilis inflasi zona euro pada bulan Agustus akan dirilis pada akhir minggu ini, dan angka tahunan diperkirakan akan menunjukkan penurunan kecil menjadi 5,1% dari 5,3% pada bulan Juli, masih jauh di atas target bank sentral sebesar 2%,” pungkasnya. (Ary/Fajar)