Ia melihat suara kemarahan itu makin kencang menyulut perlawanan dari berbagai tokoh nasional, elemen kampus dan rakyat. Dugaan korupsi pada lingkar kekuasaan dinilainya semakin terang.
“Anies hadir menyapa komunitas Kampus. Tempat yang tak asingnya baginya. Menyadarkan seluruh kaum intelektual. Bahwa perlu tanggungjawab bersama menyelamatkan negara dan rakyat,” pungkasnya.
“Seruan moral itu memperjelas visi Anies dan Kampus satu dalam tekat yang sama: Melawan ketidakadilan. Saatnya rakyat dan seluruh kampus di Indonesia bangkit dan bersatu untuk perubahan. Jangan apatis dan tertidur nyenyak!” tandas Faizal.
(Arya/Fajar)