FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Isu polusi yang mencuat belakangan ini, memunculkan kembali wacana mengganti bahan bakar ramah lingkungan. Pertalite rencananya akan dihapuskan.
Usulan itu disampaikan Pertamina. Rencananya akan diganti dengan pertamax green 93, yang diklaim lebih ramah lingkungan.
Kabar ini menuai respon beragam. Selain karena menghilangkan pertalite yang merupakan bahan bakar subsidi, juga karena pertamax green yang diketahui berasal dari bahan minyak sawit.
Pengamat Kebijakan Publik Gigin Praginanto mengatakan, jika kebijakan itu terealisasi, pengusaha sawit jadi pihak yang diuntungkan.
“Konglomerat sawit bakal ketiban cuan lebih besar karena Pertamax Green berarti plus hasil olahan CPO,” ungkapnya dikutip fajar.co.id dari unggahannya di Twitter, Kamis (31/8/2023).
Selain itu, narasi yang terbangun selama ini bahwa minyak sawit tidak ramah lingkungan, bisa terdoberak. Apalagi mengingat minyak sawit di boikot ekspornya beberapa negara.
“Bisa dipakai menutupi boikot oleh negara konsumen yang menuding perkebunan sawit salah satu penyebab utama kerusakan lingkungan,” pungkasnya.(Arya/Fajar)