Terkuak, Ternyata Oknum DPRD Takalar Juga Pernah Minta Kekasihnya Bayar Iuran Partai Lewat Aplikasi Pinjol

  • Bagikan
Ilustrasi Pinjol

FAJAR.CO.ID, TAKALAR -- Selain meminjam uang sebanyak Rp30 juta, oknum Anggota DPRD Kabupaten Takalar berinisial WEP ternyata juga pernah meminta kekasihnya AG (30) untuk membayar iuran Partainya. 

Hal tersebut disampaikan AG saat dikonfirmasi melalui WhatsApp pada Sabtu (2/9/2023) malam. 

Hanya saja, AG tidak merincikan kapan dirinya diminta untuk membayar iuran Partai tersebut. 

AG menyebut, dirinya diminta WEP menggunakan akun pribadinya untuk meminjam uang melalui aplikasi pinjaman online (Pinjol).

"Dia minta tolong ke saya untuk ambil pinjol lewat aplikasi saya untuk bayar tunggakan iuran Partai," ujar AG kepada fajar.co.id, Sabtu malam. 

Bahkan, saat sedang cekcok dengan kekasihnya itu, dia sempat menyinggung tagihan pinjolnya.

"Saat cekcok itu sempet saya ingatkan juga untuk bayar tagihan pinjolnya," ucapnya. 

Diceritakan AG, dirinya dan WEP baru menjalin hubungan pada 2023 ini. 

Keduanya bertemu saat AG menjadi panitia kegiatan Partai Golkar di Jakarta waktu itu.

Adapun posisi pelaku saat itu, lanjut AG, telah resmi bercerai dengan istrinya yang juga merupakan anggota Dewan di Kabupaten Takalar.

"Saya berhubungan dengan pelaku ini gak terlalu lama juga sih. Baru tahun ini aja. Jarang ketemu juga, karena kan aku di Jakarta dia di Makassar. Beberapa kali aja ketemu," tukasnya.

"Saya sama WEP pacaran sudah lama, sejak Wahyu resmi bercerai dengan istri sahnya setahun lalu," sambung dia.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Partai Golkar mewajibkan para anggta DPR yang terpilih dari fraksi Golkar untuk menyetor iuran Rp3 juta per bulan. 

Iuran kader yang setiap bulan rutin ditarik tersebut berfungsi untuk membiayai berbagai kegiatan yang diadakan Fraksi Partai Golkar.

AG yang diketahui tinggal di salah satu apartemen di Jalan Raya Casablanca Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan itu mengaku, saat menagih utang, dia dianiayai hingga berdarah-darah oleh WEP.

"Saat tiba di Jakarta (kunjungan kerja), WEP kemudian mampir ke apartemen saya," kata AG.

Tambah AG, dirinya menagi pelaku karena kebetulan saat itu sudah masuk tanggal muda. Artinya, pelaku yang merupakan anggota Dewan sudah gajian.

"Di tanggal 1 itu dia udah gajian, aku tanya dia, kamu udah gajian belum kan udah tanggal 1. Coba cek, masa gaji kamu udah masuk, kamu gak bayar. Dia bilang gak ada, aku sempat bilang alah kamu itu kan penipu," lanjutnya.

Di situ, karena terjadi percekcokan, kata dia, pelaku melayangkan pukulan kepada AG. 

"Itu kan sudah memanas, aku ditarik bajunya, dia gak terima, dibalas dengan pukulan. Aku juga coba balas mukul-mukul, cuma gak seberapa. Karena kan gak ada kekuatan juga," AG menuturkan.

Diungkapkan AG, dirinya dianiaya hingga hidungnya mengeluarkan darah dan bagian tubuhnya mengalami memar. (Muhsin/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan