FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- DPD Demokrat Sulsel telah menurunkan ratusan baliho bergambar Anies Baswedan. Relawan Anies yang menjadi bakal calon legislatif (bacaleg) di Demokrat pun dihadapkan pilihan.
Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ni'matullah mengaku tak menghitung secara pasti jumlah baliho Anies Baswedan yang telah dipasang partainya. Namun, ia memastikan ada ratusan jumlahnya dan telah diturunkan pasca Demokrat undur diri dari koalisi.
"Pasti ratusan karena caleg kabupaten, caleg provinsi caleg DPR RI. Bahkan banyak juga yang sudah bikin kartu nama. Ada juga sementara naik cetak, akhirnya dibatalkan. Kemudian memang ada beberapa titik yang masih terpasang karena tidak mungkin dicari satu-satu," katanya.
Yang jelas kata dia, semua DPC 24 kabupaten kota telah diminta turunkan semua baliho. "Namun, dengan baik-baik tidak usah dengan cara dirobek atau apa dan sebagainya," ujar Wakil Ketua DPRD Sulsel itu.
Ulla sapaannya juga tak menampik bahwa ada beberapa bacaleg Demokrat yang berasal dari relawan Anies. Ia pun menekankan bahwa ketika masuk caleg, berarti otomatis menjadi kader. "Jadi kita akan tanya mereka untuk memilih (pilih Anies atau tetap jadi caleg Demokrat)," katanya.
Terkait arah dukungan Demokrat untuk Pilpres, ia mengatakan, DPP mengumpulkan semua ketua DPD se-Indonesia di Jakarta. "Kami Rakor dengan seluruh ketua DPD di DPP," kata Ulla sapaan Ni'matullah kepada FAJAR, Selasa, 5 September.
"Mungkin yang dibicarakan salah satu arah ke depan. Namun menurut kami di untuk sementara belumlah kita liat dulu karena kita butuh info detail," kata Ulla.
Yang pasti kata dia, pihaknya menganjurkan untuk tak perlu terburu-buru. Harus mengkaji baik-baik untuk gabung di koalisi mana.
"Bisa juga terbentuk koalisi baru. Semua kemungkinan terbuka saat ini karena kita sekarang relatif tidak terikat lagi," jelas Ulla.
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani juga menekankan, terkait arah Demokrat ke depannya sesuai arahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk sementara colling down dahulu. Menata hati dan pikiran agar bisa lebih jernih dan tepat dalam pengambilan keputusan untuk pilihan jalan ke depannya.
Peristiwa itu kata dia, dinilai diluar batas kepatutan dan menabrak etika politik ini menjadi pembelajaran penting bagi Demokrat. Meski demikian, Demokrat kata dia bersyukur karena persekongkolan jahat ini terbuka lebih awal.
Sehingga, masih tersedia cukup waktu untuk merumuskan langkah-langkah kedepan secara seksama dan dengan pertimbangan yang masak.
"Bagi kami, politik tak hanya sekadar memperoleh kekuasaan dan menggunakan kekuasaan. Namun juga harus diperoleh dan dipergunakan dengan benar," katanya.
Itu kata dia, terkandung nilai-nilai luhur yang menjadi etika politik sebagai kompas dalam berpolitik. "Fatsun politik ini yang diajarkan dan menjadi keteladanan dari Pak SBY sebagai pedoman bagi segenap kader Partai Demokrat," jelasnya. (*/fajar)