FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha nasional asal Sulawesi Selatan, Andi Amran Sulaiman pecahkan rekor. Putra sulungnya, Andi Amar Ma'ruf Sulaiman melamar seorang gadis Bugis Soppeng-Sidrap dengan uang panai senilai Rp 10 miliar.
Mantan Menteri Pertanian RI periode 2014-2019 ini menggelar acara lamaran atau mappettuada di Hotel Claro Makassar, Minggu (3/9/2023).
Tak tanggung-tanggung, sang putra yang rencananya akan mempersunting Ihsani Nurul Izzah (Enon) pada Maret 2024 mendatang dilamar dengan seperangkat alat salat 88 real, satu setel perhiasan emas berlian, 2 kilogram logam mulia, uang belanja Rp 2 miliar, satu unit mobil merk Alphard, serta satu buah rumah mewah.
Jika ditotal nilainya mencapai Rp 10 miliar.
Masyarakat Sulawesi Selatan sudah sejak lama dikenal dengan uang panai yang bernilai fantastis.
Uang panai atau juga disebut dui menre adalah uang belanja yang diberikan calon mempelai laki-laki kepada calon mempelai wanita untuk menunjang pesta pernikahan.
Uang panai dapat juga diartikan sebagai simbol dari perjuangan, keuletan, serta keseriusan calon mempelai pria dalam meminang calon mempelai wanita.
Saat ini, uang panai seakan menentukan status sosial seseorang. Dikutip dari jurnal Al Qitshi uang panai secara ekonomi membawa pergeseran kekayaan. Bahkan, pembahasan uang panai terkadang menjadi pembahasan utama dari lainnya.
Jumlah yang dibawa pihak pria ke pihak perempuan bervariasi. Masyarakat bugis menilai uang panai ini adalah rangkaian wajib yang tidak boleh dilewatkan.
Tradisi ini telah dimulai sejak zaman kolonial Belanda. Kala itu penjajah terlalu mudah menikahi gadis Bugis Makassar dan seenaknya menambah istri. Hal ini kemudian seakan menjadikan para gadis tidak ada artinya.