FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Kinerja pasar saham tetap moncer di tengah ketidakpastian ekonomi. Kinerja pasar saham tetap menguat.
Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal, Keuangan Derivatif Otoritas Jasa Keuangan, Inarno Djajadi menuturkan hingga saat ini pasar saham Indonesia menguat sebesar 0,32 persen mtd ke level 6.953,26 (Juli: 6.931,36), dengan non-resident mencatatkan outflow sebesar Rp20,10 triliun mtd utamanya akibat transaksi crossing (Juli: inflow Rp2,72 triliun mtd).
"Penguatan IHSG terbesar pada Agustus dicatatkan oleh saham di sektor barang baku dan sektor infrastruktur," ucapnya.
Secara ytd, IHSG tercatat menguat sebesar 1,50 persen dengan non-resident membukukan net sell sebesar Rp1,18 triliun (Juli: net buy sebesar 18,92 triliun ytd). Disisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi pasar saham di Agustus menjadi Rp11,20 triliun mtd dan Rp10,38 triliun ytd (Juli: Rp9,66 triliun mtd dan Rp10,24 triliun ytd).
Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI menguat 0,09 persen mtd atau menguat 7,17 persen ytd ke level 369,52 (Juli 2023: menguat 0,56 persen mtd dan 7,07 persen ytd).
"Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana keluar investor non-resident tercatat sebesar Rp211,93 miliar mtd, dan secara ytd masih tercatat outflow Rp561,98 miliar," terangnya.
Sejalan dengan pergerakan global, pasar SBN membukukan outflow investor asing sebesar Rp8,89 triliun mtd (Juli: inflow Rp8,30 triliun mtd), sehingga mendorong kenaikan yield SBN rata-rata sebesar 11,88 bps mtd di seluruh tenor.