Analis Ekonomi Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Abdul Muttalib, menuturkan adanya isu akan jebolnya kuota elpiji dan solar memang berpotensi memunculkan panic buying dari masyarakat. Hal itu terlihat pada situasi akhir-akhir ini.
"Akibat panic buying ini banyak masyarakat yang rela mengantre di SPBU," katanya.
Ia mengatakan ada dua hal yang perlu dicermati yaitu adanya pihak-pihak tertentu yang sudah membuat perencanaan penumpukan bahan bakar Pertalite. Biasanya diikuti kepanikan masyarakat.
Lalu para industriawan membuat kalkulasi biaya produksi untuk harga yang akan disesuaikan bila
memang terjadi kelangkaan solar.
Kata dia, hal lain yang perlu dicermati dan diawasi bukan hanya oleh pemerintah tetapi juga masyarakat adalah pihak-pihak tertentu yang menggunakan mobil pribadi. Bisa juga melalui media lain untuk menumpuk BBM sebagai inventory stock bila benar-benar BBM langka atau nail.
"Seperti halnya pada masalah yang sama, maka sebaiknya pihak kepolisian sudah menyusun action untuk mengantisipasi gejolak-gejolak sosial, sehingga situasi dan kondisi tetap terjaga
dan kondusif," jelasnya. (sae/dir/fajar)
