"Ibu dan bapak kalau punya anak introvert ajak diskusi. Misalnya selama satu jam di depan televisi, tanya mau menonton apa. Harus aktif, sehingga terjadi kedekatan antara orang tua dan anak dan nyaman kalau nanti terjadi apa-apa untuk cerita dengan ibu dan bapak," tuturnya.
Kemudian ia mengimbau kepada orang tua agar tidak memaksakan kehendak kepada anak, karena tidak semua anak bisa mengikuti kemauan orang tua dan tidak semua anak akan berbicara jika tidak suka.
Selain itu dia juga mengimbau agar setiap orang mewaspadai dan merangkul kerabat atau famili yang diketahuinya sebagai introvert, mencoba berkomunikasi dengannya, serta membawanya untuk berkonsultasi kepada tenaga ahli jika terdapat masalah yang tidak bisa diungkapkan.
"Tidak harus ke spesialis kejiwaan/psikiater. Carilah solusi mana yang paling bisa didapatkan, bisa psikolog atau kalau adanya dokter umum juga boleh. Yang penting ada bantuan tenaga medis agar tidak terpuruk, karena sosialisasi dapat menciptakan harapan melalui tindakan," tuturnya. (antara/fajar)