“Kami akan mencoba menemukan perbaikan, mengerjakan konsep-konsep yang kurang berjalan dengan baik. Italia akan berubah saat melawan Ukraina,” tegasnya dikutip dari Football Italia.
Di kubu Ukraina, kemenangan di San Siro akan dianggap sebagai pencapaian besar. Akan tetapi, prioritas utama mereka jelas hanya mencuri satu poin.
Pelatih kepala timnas Ukraina Serhiy Rebrov menjelaskan, seperti halnya laga kontra Inggris yang berakhir imbang 1-1, pertandingan menghadapi Italia akan sama sulitnya.
“Bermain dalam dua hari melawan lawan sekuat itu sangatlah sulit. Oleh karena itu, pemulihan sangat penting, para pemain harus memahami hal ini,” katanya di situs UAF.
Rebrov sendiri sangat puas melihat performa anak asuhnya menghadapi Inggris. Makanya, ia berharap bisa melihat penampilan sama di San Siro. “Saya berterima kasih kepada para pemain saya atas penampilan mereka, terutama saat bertahan,” ujarnya kepada Channel 4.
Gelandang Ukraina, Georgiy Sudakov sementara itu menunjukkan respek tinggi pada Italia. Menurutnya, Gli Azzurri adalah juara bertahan dan laga ini akan menjadi ujian sulit bagi mereka khususnya karena tuan rumah kalah di laga kandang pertama melawan Inggris.
“(Italia) Tim yang kuat, level teratas, juara Eropa saat ini. Saya tidak bisa mengatakan bahwa mereka lebih lemah dari Inggris. Ya, Italia kalah di pertandingan kualifikasi pertama, tapi sekarang mereka akan marah,” jelasnya.
Ia memprediksi Italia akan tampil habis-habisan agar tidak malu lagi. “Mereka akan mempersiapkan pertandingan kami sebagai yang terakhir, karena ini adalah kesempatan terakhir mereka untuk memperbaiki situasi. Tapi kami juga mengincar poin,” tegas Georgy Sudakov.
