FAJAR.CO.ID,BATAM -- Kerusuhan pecah ketika aksi unjuk rasa masyarakat melayu di BP Batam dipaksa mundur oleh Polresta Barelang, Senin sore, 11 September 2023.
Sebelumnya, diketahui memaksa masuk ke dalam kantor BP Batam pada siang hari. Sebelumnya memilih untuk mundur.
Massa unjuk rasa yang memilih mundur kemudian ricuh dengan di depan kantor BP Batam setidaknya merusak kaca-kaca kantor BP Batam dan pagar.
Unjuk rasa yang berakhir ricuh itu tentunya menelan korban baik dari masyarakat yang melakukan aksi tersebut.
Begitu juga dengan aparat yang bersiaga di kantor BP Batam. Setidaknya pada unjuk rasa siang hari tadi, belasan anggota Polresta Barelang dilarikan ke rumah sakit.
Menanggapi hal tersebut, salah satu kader Partai Demokrat Hasbil Mustakim Lubis ikut bersuara.
Melalui cuitan diakun twitter pribadinya @Hasbil_Lbs, ia mengatakan Negara dan rakyat tidak boleh kalah dengan investor.
Karena menurutnya itu akan berakibat besar ke depannya. Seperti 10.000 warga Rempang yang terancam tergusur.
“Negara & Rakyat tidak boleh kalah dengan Investor,” tulis Hasbil Mustakim Lubis diakum twitter pribadinya, dikutip Selasa (12/9/2023).
“Perlawanan rakyat wajar karena ada 10000 warga yang terancam digusur dari Pulau Rempang,” tuturnya.
Ia mengatakan unjuk rasa yang berakhir ricuh dan menyebabkan hadirnya banyak korban sebagai kegagalan pemerintah.
“Kegagalan pemerintah menghadapi persoalan ini mengakibatkan polisi dan warga menjadi korban,” ungkapnya.
Hasbil pun berharap Presiden Jokowi Widodo ikut turun tangan menangani masalah ini dan tidak hanya diam menyaksikan hak tersebut.