FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Bakal Calon Presiden (bacapres) Ganjar Pranowo menjadi buah bibir setelah menjadi talent adzan magrib disiarkan oleh salah satu stasiun televisi.
Ganjar pun dinilai tengah melakukan kampanye untuk meraup suara pada Pemilu 2024 mendatang. Tak ayal sebutan politik identitas turut disematkan dalam namanya.
Menanggapi hal ini, Ustaz Yusuf Mansur (UYM) menilai tidak ada yang salah dengan tayangan tersebut. Menurutnya tidak ada unsur politik yang tersemat di dalamnya.
Terlebih saat ini, posisi Ganjar hanya sebagai masyarakat biasa karena baru saja menyelesaikan masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Tengah pada September 2023 lalu.
Selain itu, Ganjar Pranowo juga belum didaftarkan secara resmi oleh PDIP sebagai calon presiden yang siap bertarung untuk kursi nomor satu Indonesia.
"Kita berdoa dan berbaik sangka. Berdoa dan posisi beliau kan dengan segala hormat saya kurang pengetahuannya. Tapi kan masih sebagai masyarakat biasa," katanya dalam tayangan Catatan Demokrasi dikutip Rabu (13/9/2023).
Hal itu tentu berbeda dengan parpol yang jelas memiliki arah dan tujuan yang jelas. Namun, posisi Ganjar saat ini masih sebagai masyarakat biasa.
"Berbeda atau dengan bendera-bendera kan clear bendera itu clear nggak Apple to Apple juga kalau tadi misalkan Mas Ganjar Pak Ganjar sebagai warga biasa yang belum didaftarkan," sambungnya.
Jika memang tayangan itu kemudian dinilai sebagai pencintraan, menurut UYM semua kembali kepada niat Ganjar sendiri.
"Tapi itu karena saya mungkin kata abang Nahra ini bagian dari pencitraan kembali semua pada niat," kata UYM.