FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Loyalis Anies Baswedan, Tatak Ujiyati, mendadak mengomentari harga beras yang terbang bebas di akhir-akhir masa pemerintahan Jokowi.
Dia pun menyinggung, jika pemerintah tidak lagi sanggup menghentikan laju harga beras yang terus melambung, maka saatnya dilakukan perubahan.
"Harga beras naik, pemerintah dikabarkan kesulitan mengerem. Yang kayak gini, masak ada saja yang bilang tak perlu perubahan?," ujar Tatak dalam cuitan Twitternya (13/9/2023).
Dibeberkan Tatak, yang tepat membawa Indonesia ke arah perubahan, pasangan Anies-Cak Imin dan koalisi Partai pendukungnya.
"Perubahan dan perbaikan. Tagline yang pas dibawa oleh pasangan Anies-Muhaimin dan Koalisi partai-partai pendukungnya," imbuhnya.
Belakangan ini, harga beras terpantau terus mengalami kenaikan.
Terutama dalam sebulan terakhir melonjak signifikan, panel Harga Badan Pangan mencatat, harga beras pada Senin (11/9/2023) pecah rekor, naik Rp60 ke Rp12.760 per kg.
Sementara untuk jenis medium dan jenis premium naik Rp60 ke Rp14.390 per kg.
Menanggapi hal itu, Presiden Jokowi menyebut kenaikan harga beras yang terjadi di dunia membuat harga di dalam negeri jadi semakin mahal.
Hal ini disampaikan Jokowi saat melakukan tinjauan dan pemberian bantuan sosial di gudang Perum Bulog di Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (11/9/2023).
Menurut Jokowi harga harga beras naik imbas dari beberapa negara yang melakukan menghentikan ekspornya.
Selain itu karena produksi padi yang tengah menurun imbas fenomena El Nino.