FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Pemerintah terus berupaya agar harga beras turun. Bulog dan Badan Pangan Nasional ditugasi operasi pasar.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan memerintahkan dua instansi di sektor pangan itu mengguyur beras murah ke toko-toko ritel. Tujuannya, agar harga beras bisa secepatanya dikendalikan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berharap harga beras secepatnya normal. Sebab, beras merupakan kebutuhan pokok masyarakat sehingga harus bisa dijangkau harganya. Pada kunjungan ke sejumlah pasar, Jokowi mengatakan harga beras masih mahal.
Namun demikian, Kepala Negara memastiskan bahwa Badan Pangan Nasional/National Ford Agency (NFA) dan Bulog akan melakukan operasi pasar secara masif dalam waktu dekat.
Selain itu, Presiden menambahkan, pemerintah juga telah memulai penyaluran bantuan pangan beras sebanyak 10 kilogram kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) hingga November mendatang.
“Yang kedua Bulog juga melakukan operasi pasar ke ritel-ritel, semuanya akan diguyur beras secara masif,” ujarnya.
Dengan cara ini diharapkan harga beras akan mulai turun. Selain beras, Jokowi juga mengamati komoditas lain.
“Iya ini saya melihat harga-harga sangat baik di sini bahkan untuk bawang merah saya melihat harga yang biasanya di atas Rp30.000, pernah Rp40.000. Hari ini saya melihat bawang merah sudah di angka Rp17 ribu,” katanya.
Tidak hanya bawang merah, Jokowi menuturkan bahwa harga bahan pangan lain seperti cabai juga relatif baik bahkan mengalami penurunan.
“Yang kedua cabai juga sama turun karena diproduksi di Provinsi Banten sendiri,” imbuhnya.(*/fajar)