FAJAR.CO.ID, MAKASSAR--PKS memberi sinyal menerima Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berpaket dengan Anies Baswedan. Petinggi PKB dan Nasdem sudah silaturahmi ke DPP PKS.
Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan tiba di kantor DPP PKS dengan menumpangi mobil yang sama dengan Cak Imin. Mereka nampak kompak mengenakan kemeja putih dengan celana hitam.
Analis politik Universitas Hasanuddin (Unhas) A Ali Armunanto menilai sikap PKS ini menandakan bahwa saat ini dalam kondisi dilema. PKS sedang mempertimbangkan opsi bertahan atau keluar.
Namun, opsi keluar dari koalisi, juga bukan pilihan yang mudah. Artinya, jika keluar dari koalisi maka tentu PKS akan dihadapkan pada persoalan.
Misalnya, harus memulai ulang negosiasi dengan koalisi lain. Atau harus merelekan kursi yang mereka miliki tidak memiliki apa-apa karena mereka tidak punya calon presiden.
"Nah, ini yang akan menjadi pertimbangan PKS," kata Ali kepada FAJAR, Selasa (12/9/2023).
Di sisi lain, PKS masih punya relasi yang bisa dipertahankan dengan Nasdem dan PKB. PKS juga punya pemilih yang dekat dengan karakter pemilih PKB.
Sehingga, dengan tetap dalam koalisi, maka akan menguntungkan PKS karena pemilih Anies juga adalah pemilih yang sangat dekat identitasnya dengan pemilih PKS.
"Jadi akan lebih banyak keuntungan PKS jika bertahan," ujar Ali.
Meskipun, persoalan tindakan yang dilakukan Nasdem tanpa koordinasi itu menyebabkan pada persoalan komitmen dan etika politik.
Akan tetapi, dilemanya, apakah PKS akan mempersoalkan komitmen itu dan keluar dari koalisi dengan dihadapkan persoalan sulit atau bertahan dengan koalisi dan mendapatkan efek ekor jas.