FAJAR.CO.ID, MAKASSAR— Bernardo Tavares mampu mengubah tiga amunisi PSM berposisi ganda. Mereka ialah Wiljan Pluim, Dzaky Asraf, dan Akbar Tanjung.
Kejeniusan Tavares tak bisa diragukan lagi. Dia mampu melihat potensi ketiganya dengan menempatkan mereka bermain multi posisi atau versatile.
Juru taktik memang dituntut memainkan sepak bola modern. Bermain kreatif dalam menentukan strategi demi memperkuat timnya. Termasuk kapasitas pemain untuk bisa memerangkan pelbagai posisi.
Pluim misalnya. Sang kreator sekaligus kapten Pasukan Ramang itu ikut berubah posisi. Dia yang dulunya berperan sebagai gelandang serang kini diplot bermain sebagai penyerang tengah hingga second striker.
Opsi ini lantaran pelatih Bernardo Tavares sadar usia Pluim memang sudah memasuki kepala tiga. Performa fisiknya mungkin menurun. Namun kualitas amunisi asal Belanda itu dianggap masih berada dalam level atas.
Hal itu tentunya tidak lepas dari visi bermain Pluim. Mengandalkan umpan akurat dan penguasaan bola yang terbilang stabil meskipun kecepatannya mulai menurun.
Karena itu, opsi ini dimanfaatkan Tavares sehingga menjadikan Pluim sebagai pemantul bola hingga pembuka ruang pemain sayap maupun striker dalam menebar ancaman.
Hasilnya, Pluim mampu bermain efektif di musim lalu. Berkaca dari 11 gol dan 10 assist. Pemain 34 tahun itu bahkan menjadi pemain terbaik kala itu. Kini, Pluim juga sudah 1 gol dan 2 assist dari delapan penampilan musim ini.
Kemudian Akbar Tanjung. Dia memainkan posisi natural sebagai gelandang bertahan. Namun perlahan menjelma sebagai bek dengan bermain sebagai stopper saat Yuran Fernandes absen.