FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin mengajak Panglima Koopsud II Marsda TNI Andi Kustoro, bersinergi menekan inflasi dan mengatasi kemiskinan ekstrem.
Menurut Bahtiar, lahan perkebunan maupun pertanian sekitar 6,7juta hektar yang dimanfaatkan hanya 1,4 juta hektare sehingga peluang untuk pengembangan tanaman hortikultura sangat besar melalui teknologi jaringan kultur.
"Bayangkan saja kebutuhan akan pisang cavendish di China sangat besar dan menunjang permintaan ekspor, jika beli pisang cavendish di Lampung harga sepuluh ribuan lalu diekspor keuntungan bisa diperoleh cukup besar," jelasnya saat kunjungan kerja ke Markas Koopsud II di Makassar, Kamis.
Pj Gubernur Bahtiar mengajak Pangkoopsud II Andi Kustoro untuk turut mendukung program prioritas yang telah dicanangkan beberapa waktu baik inflasi dan kemiskinan ekstrem.
Dari data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel 2022, jumlah angka kemiskinan mencapai 777,44 ribu jiwa. Banyaknya jumlah ini membuat Pemprov Sulsel ambil tindakan. Dari 777,44 ribu jiwa, sebagian diantaranya mendapat predikat miskin ekstrim, atau berada di angka paling bawah garis kemiskinan.
"Seharusnya Sulawesi Selatan mampu produksi tanaman pisang cavendish 5 juta setahun, bila program pengembangan tanaman hortikultura dikembangkan oleh seluruh stakeholder sehingga dapat meminimalisir angka kemiskinan ekstrem," katanya.
Dia menegaskan, kampus Unhas, UNM, maupun Unismuh telah mendukung pengembangan teknologi jaringan kultur hortikultura ini. Untuk menyukseskan 8 program prioritas penanganan perlu adanya sinergitas.