FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Batalnya Ganjar Pranowo menjawab tantangan debat BEM UI karena umrah mendapatkan sorotan dari kubu seberang.
Bahkan, tidak sedikit loyalis Anies Baswedan yang memanfaatkan momentum untuk mengolok-olok Ganjar Pranowo.
Menanggapi hal tersebut, kader PDIP Ferdinand Hutahaean menyebut, mereka yang mengolok-olok Ganjar merupakan orang-orang yang gagal.
Gagal yang dimaksud Ferdinand, tidak mampu menempatkan skala perioritas dan sesuatu mana yang lebih penting dilaksanakan saat ini.
"Menurut saya, kalau ada yang mengolok-olok mas Ganjar dalam hal umrah ini, berarti itu adalah orang-orang yang gagal menempatkan skala perioritas dan sesuatu mana yang lebih penting untuk dilaksanakan saat ini," ujar Ferdinand kepada fajar.co.id, Kamis (14/9/2023).
Hal lain yang perlu dipahami, kata Ferdinand, pendaftaran Capres di KPU masih jauh.
Dikatakan Ferdinand, debat dengan BEM UI itu bukan sesuatu yang sangat substansial dan sangat penting saat ini.
"Itu hanya gimmick, hura-hura politik, permainan opini politik," ucapnya.
Ferdinand pun mempertanyakan dampak politik jika berdebat dengan BEM UI. Alih-alih memberikan dampak, kegiatannya pun tidak terdaftar dalam KPU.
"Itu hanya sebuah hura-hura politik anak mahasiswa saja. Yang merasa dirinya hebat dan gagah. Merasa pintar, cerdas, mewakili masyarakat, padahal kalau kita melihat pergerakan mereka cuma begitu-begitu saja," tandasnya.
Ferdinand melihat, kondisi mahasiswa saat ini masih belum bisa memberikan sesuatu atau nafas baru dalam kehidupan berdemokrasi.