FAJAR.CO.ID, SURABAYA -- Harga beras di pasaran belum stabil bahkan selama sepekan ini harga masih di atas harga eceran tertinggi (HET). Pedagang juga mengeluhkan belum dapatnya bantuan beras saat operasi yang digelar hampir dua pekan.
Salah satu pedagang di Pasar Dukuh Kupang, Siti Nur mengatakan harga beras satu sak atau 35 kilogram (kg) paling murah Rp 330 ribu. Padahal biasanya harga di bawah Rp 290 ribu.
Sedangkan harga beras medium dan premium lima kilogram naik antara Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu per kantong. "Bukan naik lagi, tapi sudah ganti harga sejak beberapa hari ini," kata Siti, Rabu (13/9) seperti dikutip Radar Surabaya (Jawa Pos Grup). Kenaikan harga tersebut otomatis mempengaruhi pendapatannya.
"Sekarang satu sak yang harganya Rp 330 ribu cuma untung Rp 3 ribu. Kalau per kilogramnya untuk Rp 500. Belum lagi bayar kurir angkutnya," terangnya.
Oleh karena itu ia berharap pemerintah menstabilkan harga beras karena akan berdampak pada kebutuhan pokok lainnya. "Ya jalan satu-satunya menstabilkan harga," ujarnya.
Ia juga mengaku selama adanya operasi pasar yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, belum mendapatkan beras medium tersebut. Padahal beberapa pasar di Kota Pahlawan sudah mulai dilakukan pendataan dan pembagian beras 5 kilogram tersebut.
"Belum ada sampai saat ini (beras operasi pasar, Red). Kalau dulu, dua tahun lalu memang pernah ada. Tapi gak tahu sekarang kok gak ada lagi," ungkap Siti.
Sementara itu salah satu pembeli, Maysaroh mengatakan beras memang kebutuhan pokok yang harus dibeli. Namun jika terus naik akan berpengaruh pada kebutuhan lain. Sehingga akan mempengaruhi daya beli beras.