Hitung-hitungan PKS Dukung Anies-Cak Imin, Mardani: 20 Persen itu Bisa Besar Kalau Datanya Kuat

  • Bagikan
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu (kiri) didampingi Sekjen Habib Aboe Bakar Alhabsyi (kanan) menyambut kedatangan pasangan bacapres Anies Baswedan (kedua kanan) dan bacawapres Muhaimin Iskandar (kedua kiri) di Kantor DPP PKS, Jakarta, Selasa (12/9/2023) ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/hp.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA– Majelis Syuro PKS akan menggelar rapat terkait dukungan ke Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Rapat ini menjadi penentu arah koalisi PKS.

Rapat tersebut akan digelar besok, Jumat, 15 September. Selama ini, PKS sudah memberikan dukungannya kepada Anies, namun untuk Cak Imin, PKS masih belum menerima. Bahkan ada dorongan PKS keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan PKS sejak awal mendukung Anies. Meski demikian, belum ada sikap soal duet Anies-Cak Imin. Apakah paket bacapres - bacawapres ini diterima PKS, akadnya ditentukan pada rapat Majelis Syuro.

"Majelis Syuro akan memutuskan, cawapresnya Cak Imin, kalau Aniesnya kan sudah, tinggal gas pol," kata Mardani.

Mardani mengemukakan, dukungan PKS terhadap pasangan Anies-Cak Imin sudah 80 persen. Namun masih ada 20 persen yang mengambang. Itu tergantung keputusan Majelis Syuro PKS.

"Tapi di Majelis Syuro 20 persen bisa jadi besar juga, kalau datanya kuat," tuturnya.

Sementara Dewan Pakar Nasional Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Annar Sampetoding menyarankan agar PKS menarik diri dari Koalisi Perubahan.

Annar menganggap bahwa langkah Nasdem kurang etis."Kita harapkan PKS yang partai utama, bukan partai pengikut," tegasnya.

Annar menilai kurang etis jika Anies langsung dikawinkan sama orang tanpa pemberitahuan dan koordinasi dengan partai koalisi.

"Kalau saya, kurang etika. Saya saran sebagai dewan pakar nasional menyarankan PKS menarik diri dan bikin koalisi baru," ajak Annar.(*/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan