Beber Sejarah Pulau Rempang, Ustaz Abdul Somad Sebut Anak Cucu Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah I

  • Bagikan
Ustaz Abdul Somad (UAS) (Dok.JawaPos. com)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Hingga sekarang konflik masyarakat adat Rempang dengan pemerintah belum menemukan titik temu. Pemerintah mengklaim bahwa tanah di Pulau Rempang adalah milik negara yang sudah diberikan hak gunanya kepada suatu entitas perusahaan, untuk dijadikan sebagai wilayah proyek Eco City.

Di sisi lain, masyarakat suku Rempang merasa bahwa tanah itu telah mereka diami sejak dulu, bahkan sebelum Indonesia merdeka.

Masyarakat Rempang merasa bahwa mereka memiliki sejarah panjang dengan wilayah yang akan dijadikan sebagai area Eco City itu.

Banyak tokoh pejabat tinggi dan pemuka agama yang mengomentari konflik panas yang sedang terjadi di Rempang, salah satunya Ustaz Abdul Somad.

Dikutip JawaPos.com dari Instagram @ustadzabdulsomad_official pada Senin (11/9), Ustaz Abdul Somad membeberkan sejarah masyarakat Rempang.

Ia mengatakan, masyarakat Rempang sudah mendiami pulau itu sejak abad ke-delapan belas, tepatnya tahun 1720.

“Penduduk asli Rempang-Galang dan Bulang adalah keturunan para prajurit Kesultanan Riau-Lingga yang sudah eksis sejak 1720 masa pemerintahan Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah I,” tulis Ustadz Abdul Somad.

Dilansir JawaPos.com dari kebudayaan.kemdikbud.co.id, Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah I adalah penguasa Kesultanan Johor Riau yang berafiliasi dengan lima bangsawan Bugis atau Opu-opu Bugis.

Ia dikenal cukup lama berkuasa, kurang lebih 38 tahun dan makamnya bisa ditemukan di Kampung Bulang, Tanjungpinang Timur.

Kemudian Ustaz Abdul somad mengatakan, pendahulu penduduk Rempang itu lalu menjadi prajurit Sultan Mahmud Riayat Syah, cucu Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah I, dalam Perang Riau II.

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerjasama antara FAJAR.CO.ID dengan JAWAPOS.COM. Segala hal yang terkait dengan artikel ini adalah sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari JAWAPOS.COM.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan