FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan fakta kurang mengenakkan bagi kubu pasangan Capres-Cawapres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN).
Pasca deklarasi, Ketua Umum PKB itu justru menggembosi elektabilitas Anies.
Berdasarkan temuan dalam simulasi tiga pasangan, Anies-Muhaimin mendapatkan dukungan 16,5 persen; Prabowo-Erick 31,7 persen; dan Ganjar-Ridwan Kamil 35,4 persen.
Masih ada 16,4 persen yang belum jawab atau tidak tahu.
"Sebelum berduet dengan Cak Imin, ketika Anies masih didukung oleh Nasdem, PKS, dan Demokrat suara Anies sekitar 20an persen, atau sama dengan perolehan suara tiga partai pendukungnya," jelas Pendiri SMRC, Saiful Mujani dikutip dari siaran pers, Jumat (15/9/2023).
Jika suara Anies-Muhaimin sekarang sekitar 16 persen, ini mencerminkan kekuatan dua partai.
Prof Saiful Mujani menilai, data ini menunjukkan Anies tidak punya dukungan independen. Pendukungnya adalah pemilih partai pengusung. Anies tidak membawa efek ekor jas.
Survei ini juga menemukan data menarik. Dalam breakdown dukungan pemilih, pemilih Demokrat yang bertahan memilih Anies tinggal 22 persen.
Artinya pergeseran dukungan pemilih Demokrat dari Anies berlangsung cepat.
Ketiga, Pemilih PKB yang memilih Anies baru 20 persen. Artinya pemilih PKB belum otomatis bergerak mengikuti manuver elitnya.
"Dilihat dari sisi optimis, ini bisa karena mesin politik yang belum panas," ungkapnya. (*)