FAJAR.CO.ID -- Pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, yang menyebut pilih AMIN bidah masih jadi polemik di media sosial. Faizal Assegaf, salah seorang kritikus politik dan pemerintahan pun ikut berkomentar terkait pernyataan politis itu.
Menurut Faizal, setelah cawe-cawe pemerintah gagal menjegal Anies dan Gus Imin, kini muncul kesurupan politik di lingkaran Istana. "Menag Yaqut terusik oleh akronim: Amin. Walhasil, darah mendidih, otak error dan jadi gelap mata," tulis Faizal melalui tulisannya di akun X (twitter) @faizalassegaf, dikutip Jumat (15/9/2023).
Tak hanya Yaqut, lanjut dia, kawanan buzzer dan komplotan pembenci toa masjid, terbakar kemarahan. Nama Anies dan Muhaimin yang disingkat Amin, dituding sebagai bidah. Sangat lucu dan bodoh!
Tudingan bidah yang disemburkan, bukan sekedar candaan. Namun tersirat cemoohan dan sekaligus menyulut maksud politik jahat. Terkesan sangat reaktif dan sensitif dengan ihwal keislaman.
Fenomena problem kejiwaan yang labil dan semakin parah di sentrum kekuasaan Jokowi. Menegaskan watak Islamophobia yang sangat kental. Perilaku itu selalu hadir dalam aneka sinisme.
Tanpa henti, Anies dan mayoritas umat Islam yang menghendaki perubahan menjadi sasaran kebencian dengan segala rupa tudingan. Mulai dari intoleran, politik identitas, radikal-radikul, dll.
Kini Gus Imin dan PKB pun ikut terseret. Diobok-obok oleh mereka yang getol teriak paling Pancasilais dan bertopeng toleransi. Semakin jelas betapa hipokrit dan bobroknya kelompok anti perubahan.