Doa untuk Warga Rempang, UAS Sindir Menohok Penguasa

  • Bagikan
Ustaz Abdul Somad atau UAS (foto: Instagram @ustadzabdulsomadofficial)

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Ustaz Abdul Somad (UAS) terus bersuara soal konflik Rempang. Teranyar, pria berdarah Melayu itu mendoakan warga Rempang.

Hal itu dilakukan UAS ketika Safari Dakwah di Pasar Sumber Rezeki, Asam-Asam, Kab.Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Senin (18/9/2023).

“Untuk kampung tua yang ada di Rempang. Saudara-saudara kami uang mencari ikan, nelayan. Tetap semangat jaga kampung dan rumahnya. Al Fatihah,” kata UAS dikutip dari Instagramnya.

Di hadapan ribuan jemaah, UAS mengatakan, kini hanya berdoa yang bisa dilakukan. Berdoa, kata dia, adalah senjata bagi orang beriman.

“Tidak ada senjata kita yang lain, selain doa. Doa senjatanya orang beriman,” ujarnya.

Di dalam unggahannya itu di Instagram, UAS juga menyebut, bagwa orang yang punya kuasa kini menunjukkan kekuasannya.

“Kita tak ada kuasa, Yang Maha Kuasa Allah. Orang-orang yang engkau titip secuil kekuasaan sedang menunjukkan kuasanya. Ya Allah, tunjukkan kuasa-Mu,” terangnya.

Kini, kata UAS, warga Rempang terancam digusur dari kampungnya, padahal telah hidup di sana bahkan sebelum Indonesia merdeka.

“Hamba-hamba-Mu yang lemah sedang kehilangan rumah dan kampung tua. Barokah orang-orang sholih yang terkubur di sana,” ucapnya.

Ia juga mengajak pada pengikutnya di media sosial, agar mendoakan warga Rempang.

“Turunkan pertolongan-Mu ya Allah. Mohon jamaah berdoa.Bacakan Yasin.Bacakan al-Fatihah, untuk saudara kita di Rempang,” tandasnya.

UAS memang diketahui getol bersuara terkait konflik Rempang. Melalui unggahan di Instagram pribadinya, Abdul Somad beberapa kali mengunggah postingan soal wilayah yang tengah diterpa konflik tersebut

Misalnya saja pada unggahan foto spanduk bertuliskan "Dapur Umum Kemanusiaan Rempang Galang".

Di postingan itu, UAS mencantumkan sejarah konflik Pulau Rempang yang ditulis Hj Azlaini Agus di kolom caption.

Ia juga memberikan beberapa pahlawan nasional yang berasal dari Riau. Pendakwa tanah air itu seolah ingin menunjukan bahwa masyarakat Riau, termasuk Rempang, turut andil dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

"Salam Perang Riau I (1782 - 1784) melawan Belanda, mereka menjadi prajurit Raja Haji Fisabilillah (salah seorang Pahlawan Nasional). Kemudian dalam Perang Riau II, juga melawan Belanda (1784-1787) mereka menjadi prajurit yang dipimpin oleh Sultan Mahmud Riayat Syah," paparnya. (Arya/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan