FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — Harga beras terus melonjak. Merangkak melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang baru saja dinaikkan pemerintah Maret lalu.
Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional mencatat, per Senin (18/9/2023), rata-rata nasional harga beras medium Rp12.200 per kilogram.
Harga beras termahal ada di provinsi Gorontalo, dengan harga beras medium mencapai Rp13.950 per kilogram.
Di sisi lain, pemerintah mengklaim pasokan beras aman. Hal itu diungkapkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
“Ada masalah tidak dengan beras hari ini? Harga (naik) itu bukan kepentingan saya, yang penting ketersediaan,” kata Syahrul saat ditemui di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (18/9/2023).
“Harga naik, orang simpan beras, yang penting berasnya rakyat ada,” tambahnya.
Mantan Gubernur Sulsel dua periode itu mengungkapkan, kenaikan harga beras memang kerap terjadi. Ada beberapa faktor harga beras terus merangkak naik.
“Dinamika harga itu kan emang setiap saat terjadi. Dinamika harga itu ada persoalan pedagang dan rakyat yang menyimpan,” jelasnya.
Apalagi kata dia, harga beras yang melonjak tidak hanya terjadi di Indonesia. Tapi juga di seluruh negara.
“Harga beras dunia juga memang tinggi. Tapi pertanyaannya, ada masalah tidak?” pungkasnya.
HET Beras
HET beras dinaikkan pada Maret 2023, ditetapkan melalui Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 7 Tahun 2023 tentang Harga Eceran Tertinggi Beras.
- Zona 1 meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi, HET beras medium senilai Rp. 10.900/kg sedangkan beras premium Rp 13.900/kg.
- Zona 2 meliputi Sumatra selain Lampung dan Sumsel, NTT, dan Kalimantan, HET beras medium sebesar Rp 11.500/kg dan beras premium Rp 14.400/kg.
- Zona ke-3 meliputi Maluku dan Papua, HET beras medium sebesar Rp 11.800/kg, dan untuk beras premium sebesar Rp 14.800/kg.
(Arya/Fajar)