8 Kecamatan di Makassar Alami Kekeringan Parah, Sumber Air Baku Tersisa Satu

  • Bagikan
Bendungan bili-bili

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Dampak kekeringan akibat El Nino di Kota Makassar kian parah. Kekeringan meluas hingga delapan kecamatan.

Sebelumnya tercatat hanya 5 kecamatan yang terdampak. Di antaranya Kecamatan Tallo, Biringkanaya, Ujung Tanah, Tamalanrea, dan sebagian Panakkukang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar, A Hendra Hakamuddin mengatakan, tiga kecamatan baru yang terdampak tersebut, di antaranya, Kecamatan Bontoala, Makassar, dan Manggala.

Wilayah selatan Makassar yang sebelumnya tak terdampak, kini ikut merasakan kekeringan. Dengan demikian sudah lebih dari 50 persen kecamatan yang terdampak kekeringan di Makassar.

"Perkembangan saat ini itu sudah di delapan kecamatan, tiga yang baru itu, Bontoala, Makassar dan Manggala," ujara Hendra.

Dia mengatakan, kecamatan pertama yang melaporkan dampak baru kekeringan ini adalah Bontoala, setelahnya Kecamatan Makassar, lalu terkahir Kecamatan Manggala.

Hendra menegaskan, masalah musim kemarau saat ini kian diperparah oleh El Nino sehingga dampaknya lebih meluas dari sebelumnya.

"Jadi fenomena El Nino yang perparah. Ini menyebabkan kekeringan yang lebih dibanding kemarau biasa," jelasnya.

Meski telah meluas, dia memastikan stok air masih sangat mencukupi, sehingga masyarakat tidak perlu panik. Kondisi saat ini sumber air baku di Lekopancing Maros sudah tidak bisa diharapkan lagi.

Namun satu sumber air baku yaitu Bili-Bili-Sungai Jeneberang, masih sangat cukup. Ini yang kemudian menjadi sumber utama untuk mensuplai kawasan-kawasan ini.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan