"Kedua, karena Demokrat selama ini telah abstain dari kabinet dan tentu ini tidak begitu baik bagi partai," kata Asratillah.
Asratillah menyatakan, kehadiran Demokrat di koalisi Prabowo membawa dampak tersendiri. Di satu sisi, Demokrat tentu akan memperkuat barisan koalisi Prabowo sehingga mesin partai yang digunakan akan semakin besar.
"Namun koalisi yang besar juga punya resikonya sendiri," imbuh Direktur Profetik Institute tersebut.
Dijelaskan, ada beberapa hal perlu diperhatikan dalam koalisi partai yang besar.
Pertama, koalisi besar tidak menjamin kemenangan besar, karena biasanya ada jarak antara dukungan capres di tingkat pengurus pusat partai dengan dukungan di tingkat akar rumput.
Kedua, karena mesin parpol yang mesti dimobilisasi ukurannya gemuk maka bukan hal mudah untuk mengendalikan.
Asratillah mengatakan akan banyak problem koordinasi terutama pengelolaan sumber daya pemenangan capres.
"Ketiga, bisa saja kehadiran Demokrat semakin membuat penetapan figur cawapres Prabowo akan semakin kompleks," kuncinya. (Selfi/fajar)