FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo diminta untuk menjelaskan pernyataannya yang pernah ramai dibicarakan terkait tenaga kerja China.
"Ketika Anda bilang yah sudah kita usir besok pagi, tapi kamu bisa gantikan gak? Ini kemudian banyak orang ramai, mungkin juga tidak paham konteks karenanya saya ingin kasih kesempatan Anda menjelaskan," kata Najwa dikutip dikutip dari kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (20/9/2023).
Ganjar lalu menjawab dengan menyebutkan tentang berapa banyak sarjana yang bekerja dalam bidangnya serta berapa banyak pengangguran yang ada saat ini.
"Ini pertanyaan yang bagus yang irah-irahnya yang pendahulunya sudah mba katakan tadi. Berapa sarjana yang bekerja pada bidangnya, berapa yang pengagguran dan mba Nana sampaikan kepada mereka, Anda yang sudah belajar belum tentu dapat pekerjaan," jawabnya.
Dia kemudian membicarakan tentang masyarakat yang pernah melakukan demo besar-besaran dengan isu investasi di banyak negara.
"Suatu ketika saya didemo gede-gedean karena ada investasi di banyak negara tidak hanya Tiongkok ada di Amerika, ada di Korea Selatan, ada dari Jepang, ada dari Eropa ada dari Tiongkok ramai lah demo itu di depan," sambungnya.
"Saya lihat dari atas ada kawan-kawan guru, ada aktivis macem-macem usir itu usir itu ada gak beritanya?" lanjutnya.
Ganjar lalu menceritakan bahwa dia pernah diundang dalam suatu acara. Disana dia bertemu dengan orang mengaku telah lama bekerja. Namun setelah diberikan tes, orang tersebut malah tidak lolos.
"Pada suatu ketika saya diundang saya jadi ala kami pak yang terus bekerja good. Anda harus bekerja masuk, Anda siapin tes gak lolos mba apakah Anda meragukan hari ini dengan presentase yang tidak terserap yah saya ragukan dong mba," jelasnya.
Ganjar menambahkan jika sikap keragu-raguan harus tetap ada mengingat angka pengangguran saat ini. Tentunya peran pemerintah dalam hal ini harus menjadi yang utama.
"Terbukti kok angka penganggurannya seperti itu masa kita masih percaya kita harus ragu dong. Kalau kita enggak ragu kita melihat itu tidak terserap tenaga kerja eh pemerintah kamu ngapain? kamu tidur," imbuhnya.
Untuk itu, Ganjar menilai masyarakat Indonesia hari ini perlu dibekali vokasi atau pendidikan yang berfokus pada keahlian tertentu.
Agar masyarakat memiliki bekal untuk mengolah sumber daya tanpa bantuan dari pihak lain.
"Vokasi mesti masuk bagaimana agar kita bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri agar kita bisa bekerja sendiri agar kita hanya menyalahkan orang lain dan kemudian kita seolah-olah anti investasi dan kita bicara usir mereka, usir kelompok itu, masuk pada isu sara, isu etnis dan dikembangkan semuanya," katanya.
Namun, kenyataan hari ini menurut Ganjar masyarakat masih terkendala dengan SDM.
Jika SDM benar-benar diperhatikan maka tidak mungkin negara Indonesia bisa bergerak tanpa pihak lain.
"Investasi masuk Indonesia harus ada jaminan maka saya sampaikan jangankan yang itu kalau mereka sudah tidak Anda kehendaki maka kita usir besok pagi," ungkapnya.
"Nah ini sebuah dialog proses panjang yang sering kali muncul tidak ada orang yang berani menjelaskan dengan tegas apa sebenarnya yang terjadi," pungkasnya. (Elva/Fajar)