Selain Ancam Penumpang Kapal, Oknum Preman di Pelabuhan Makassar Juga Palak Sopir Taksi Online

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Terjadi lagi aksi pemalakan oknum preman di pelabuhan Makassar, Kecamatan Wajo, pada Rabu (20/9/2023) pagi.

Kali ini, pemalakan tersebut dialami salah seorang penumpang kapal yang baru tiba di pelabuhan.

Menurut ceritanya yang diunggah akun Instagram @daenginfo, penumpang bernama Fajar itu dimintai uang hingga Rp200 ribu.

Karena menolak untuk memberikan uang, para preman itu mengambil kayu dan mengeluarkan senjata tajam.

"Setelah kami tolak, mereka ambil kayu dan juga keluarin sajam kalau nda salah liat buat ngancam, katanya cepat pak, saya nda mau ribut, ayo cepat!," Fajar menuturkan.

Diceritakan Fajar, para preman yang berjumlah sekitar delapan orang itu menghadang laju mobil. Beberapa juga di belakang mobil.

"Juga ada yang pegang pintu mobil agar tidak ditutup sampai kami kasi uang, mereka minta uang Rp200 ribu tapi kami tolak, jadi kami kasi 100k saja supaya mereka mau lepas kami," imbuhnya.

Sebelumnya, sempat heboh di media sosial (Medsos) aksi pemalakan oleh sekelompok preman di lokasi yang sama.

Dilihat fajar.co.id dari unggahan akun Instagram @supirpete2, sekelompok preman yang berjumlah tiga orang itu meminta sejumlah uang kepada sopir taksi online yang melintas.

Apesnya bagi si preman, penumpang dari taksi online itu justru merekam dari kursi belakang. Pada video itu, para preman meminta uang sebesar Rp 15 ribu.

Ketika sopir taksi memberikan uang yang tidak sesuai dengan permintaan preman, para preman berusaha mendesak agar diberikan uang tambahan.

"Itu mami om. Limassa' ji (hanya Rp5 ribu) om. Itu mami om," ujar sopir itu.

"Rp 15 ribu sekarang, Siapa Anne (berapa ini)?," timpal preman itu.

Salah seorang penumpang wanita yang duduk di kursi belakang Meminta sopir untuk segera meninggalkan preman itu.

"Jalan mi om, jalan mi. Sisa untuk bayar ini ji, grab. Astaghfirullah. Kita ditagih di kota sendiri. Kasihan ini bapak. Teganya itu orang-orang," kata penumpang wanita itu.

Sopir yang biasa menjemput penumpang di wilayah pelabuhan Soekarno Hatta itu mengaku, hanya bisa pasrah dengan kelakuan para preman.

"Saya tidak bisa anu (apa-apa), mobilku kasihan, karena biasa ka menjemput," ucapnya kepada penumpangnya. (Muhsin/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan