FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa pangan bisa menjadi alat negara menunjukkan hegemoni di mata dunia.
Terlebih lagi, belakangan terjadi konflik antara Rusia dan Ukraina yang membuat isu pangan menjadi perhatian utama setiap negara. Oleh karena itu, partainya memfokuskan isu kedaulatan pangan tersebut dalam Rapat Kerja Nasional IV PDIP pada Jumat (29/9) hingga Minggu (1/10) di Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Indonesia harus mengembangkan suatu kebijakan politik ekonomi di dalam membangun kedaulatan pangan bagi kepemimpinan Indonesia untuk dunia, sehingga ke depan Indonesia akan menjadi sumber pangan bagi dunia," kata Hasto di Gedung Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB University, Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (21/9).
“Kedaulatan Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat” dengan subtema “Pangan sebagai Lambang Supremasi Kepemimpinan Negara Bagi Dunia”. Hasto mengatakan bahwa sektor inovasi, riset, dan teknologi tidak bisa terlepas ketika Indonesia ingin mengurusi pangan, utamanya demi mewujudkan kedaulatan di bidang bahan makanan.
"Pendekatan dari hulu hilir yang dimulai dari riset penguasan IPTEK. Dengan demikian profesi sarjana pertanian, profesi di dalam food prosesing, prosesi dalam riset dalam meningkatkan kualitas pangan merupakan proses yang terhormat, yang sangat penting bagi kepemimpinan Indonesia yang mendatang," lanjut dia.
Begini Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) mengatakan pembukaan Rakernas IV PDIP nantinya diisi dengan pendidikan kepada petani dalam menerapkan teknologi demi meningkatkan produksi pangan.