Jokowi Sebut Beban Berat Dipikul Pulau Jawa yang Memunculkan Persoalan-persoalan yang Sulit Diselesaikan

  • Bagikan
Tangkapan layar Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan pada acara ground breaking atau peletakan batu pertama pembangunan Hotel Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (21/9/2023). ANTARA/Rangga Pandu

FAJAR.CO.ID, KALTIM -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan beban berat yang dipikul Pulau Jawa telah memunculkan persoalan-persoalan yang sulit diselesaikan.

"Bebannya sudah sangat berat sekali sehingga yang terjadi persoalan-persoalan yang bermunculan dan sangat sulit diselesaikan," kata Joko Widodo di Kalimantan Timur, Kamis.

Demikian disampaikan Presiden Widodo dalam sambutannya pada acara ground breaking atau peletakan batu pertama pembangunan Hotel Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis, sebagaimana disaksikan melalui video tayangan langsung dari Jakarta.

Dia pada kesempatan itu menjelaskan kembali alasan pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur.

Dia mengatakan bahwa Indonesia memiliki 17 ribu pulau, salah satunya adalah Pulau Jawa yang dihuni 56 persen dari total penduduk yang mencapai 273 juta jiwa.

"(Dari) 273 juta penduduk Indonesia, 56 persen itu berada di Pulau Jawa artinya kurang lebih 149 juta ada di Jawa. Dan sisanya sangat sedikit," kata dia.

Kemudian, lanjut Jokowi, produk domestik bruto juga mayoritas ada di Pulau Jawa yakni 58 persen, sehingga perputaran ekonomi yang sangat besar ada di Jawa.

Akibatnya Pulau Jawa menjadi magnet seluruh penduduk Indonesia.

"Semuanya, semuanya, utamanya ke Jakarta. Oleh sebab itu beban yang terlalu berat ini harus dikurangi, dari yang dulu kita Jawa sentris, kita tarik jadi Indonesia sentris," jelasnya.

Sehingga, kata dia, terjadi pemerataan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan jumlah penduduk yang ada di Indonesia.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan