"Pertumbuhan Ekonomi Kreatif di masa mendatang akan sangat dipengaruhi oleh inovasi dan kreativitas dari pelaku usaha industri. dukungan infrastruktur dan teknologi, Serta adanya kolaborasi dan sinergi antar pelaku usaha industri," ungkapnya.
Pengembangan ekosistem ekonomi kreatif di Malang ini, lanjut Khofifah, didukung dengan adanya rencana dari King's College University, kampus berperingkat 37 dunia yang akan membuka kampusnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari Malang. Ada tiga program studi master degree yang akan dibuka yakni digital marketing, digital media, dan creative industry.
"Insya Allah September tahun depan sudah berjalan. Tentunya ini menjadi bagian dari penguatan tumbuhnya pelaku ekotif dan industri kreatif yang ada di Malang Raya ini. Berseiring dengan adanya MCC," katanya.
Tidak hanya itu, lanjut Khofifah, beberapa waktu lalu saat Duta Besar (Dubes) Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia dan ASEAN, Abdulla Salem Aldhaheri berkunjung ke Grahadi, dirinya membahas potensi kerjasama beasiswa bagi siswa Jatim ke UEA di bidang Artificial Intelligence (AI). Proposal pengajuan beasiswa terkait AI ke Pemerintah UEA ini juga disampaikan dalam bisnis forum di Jakarta kemarin.
"Semoga proposal beasiswa ke Universitas MBZ (Mohammed Bin Zayed) terkait Artificial Intelligence ini semoga diterima. Kalau proposal ini diterima, insyaAllah November mendatang akan ada penandatanganan MoU di Dubai, UEA. Mohon doa semuanya," kata Khofifah.
Sementara itu, Walikota Malang Sutiaji menyebutkan bahwa MCC ini berkonsep dari komunitas untuk komunitas. Ia percaya bahwa di tangan komunitas yang ahli, MCC akan menyuburkan ekosistem kreatif untuk 17 subsektor ekraf di Malang dan Jatim.