MAKASSAR - Bakal calon walil presiden yang juga Ketua umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dijadwalkan melakukan lawatan ke Kota Makassar, Provinsi Sulsel, Sabtu-Minggu (23-24) September 2024.
Cak Imin hadir bersama bakal calon presiden, Anies Baswedan dalam agenda jalan sehat gembira oleh relawan. Khusus Muhaimin, agenda lain yakni bertemu kalangan milenial Influencer dan silaturahim dengan Pimpin Daerah Muhammadiyah kota Makassar.
"Ada beberapa agenda dihadiri, kami para kader PKB akan kawal," kata Sekretaris DPW PKB Sulsel, Muh Haekal.
Sabtu sore cak Imin dijadwalkan terbang dari Jakarta dan langsung jumpa influencer Sulsel di Red Corner Kafe.
Lalu Minggu pagi menghadiri Jalan Gembira di Jl Sultan Hasanuddin bersama Anies Baswedan dan masyarakat Sulawesi Selatan, lalu pukul 09.30 wita menggelar Private Meeting bareng partai koalisi.
Selanjutnya berziarah ke makam Pengeran Diponegoro dan jam 13.00 Private meeting lalu silaturahim dengan Pimpin Daerah Muhammadiyah Kota Makassar.
Haekal mengatakan, konsertrasi kader PKB, sayap partai serta relawan akan berpusat ke jalan Gembira dan silaturahmi dengan tokoh Muhammadiyah.
"Harapan kami kedatang Pak Anies dan Cak imin memperkuat basis kita di Sulsel untuk menangkan Pileg dan Pilpres 2024," pungkasnya.
Ketua DPW PKB Sulsel, Azhar Arsyad mengatakan sejumlah kader dan relawan akan mengawal Anies-Muhaimin di Sulsel.
Anggota DPRD Sulsel dari Dapil IX ini menjamin seluruh kader PKB akan solid memenangkan AMIN di Sulsel yang memiliki jumlah DPT sebanyak 6.670.582 pada Pemilu 2024. Terlebih paket ini memiliki tingkat penerimaan yang tinggi di dibanding figur lainnya.
Karenanya PKB menarget bisa merebut 60 persen suara pemilih Sulsel untuk kemenangan AMIN. Selain faktor infrastruktur partai dan relawan, ketokohan keduanya dinilai sangat kuat.
"Kenapa 60 persen kami optimis, orang Sulsel sangat berharap ada perubahan di republik ini, dan itu bisa diletakkan ke AMIN," kata Azhar.
Pasangan ini juga dianggap paling komplit. Anies adalah mantan Gubernur dan wakilnya saat ini Anggota DPR RI, dulu sama-sama aktivis dan mantan menteri sehingga keberpihakan soal isu publik seperti isu lingkungan, petani, guru, tenaga kerja dan lainnya sangat jelas. (nas)
