FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Disebut mirip Kylian Mbappe di PSG yang tidak akan mungkin juara UCL, Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi menegaskan dirinya tetap setia pada Partainya.
Dibeberkan Dedek, pilihan dirinya kepada PSI bukan pilihan pragmatis. Melainkan soal idealisme.
"Bukan pilihan pragmatis. Kalau cari gampang, sejak awal saya gak gabung PSI, adalah partai yang paling mengakomodir idealisme saya," ujar Dedek dalam cuitan Twitternya (23/9/2023).
Yang paling membuat dirinya yakin dan tetap semangat berdiri di PSI mengenai komitmen Partai yang terus melawan korupsi.
"Saya terinspirasi oleh Michael Jordan. Beliau memutuskan keluar dari NBA di puncak karirnya kemudian bermain baseball. Saya belum jadi apa-apa di politik," ucapnya.
Tambahnya, jika suatu saat nanti dirinya keluar dari PSI, maka itu menandakan dirinya telah berada di puncak karir.
"Kalaupun keluar, itu berarti sudah di puncak karir," tukasnya.
Jika begitu, kata Dedek, dirinya telah memberikan sumbangsihnya kepada Indonesia.
"Misalnya mengesahkan RUU Perampasa Aset dan bukan keluar dari PSI tapi keluar dari politik," Dedek menegaskan.
Jika saat itu tiba, lanjut Dedek, dirinya emoh untuk hijrah ke Partai Politik lainnya.
Alih-alih melirik Partai besar, Dedek mengaku hanya ingin melanjutkan pendidikannya dan menjadi seorang akademisi.
"Bila masa itu tiba, mungkin saatnya saya kuliah lagi dan menjadi akademisi," kuncinya.
Sebelumnya, seorang warganet di aplikasi X menyebut, Dedek tidak lebih dari seorang Mbappe.
Mbappe kata akun bernama @SasukeKevin itu, jika tetap berada di PSG maka mustahil meraih juara UCL.
Menurutnya, Mbappe harus hijrah ke klub besar seperti Real Madrid atau Manchester City jika ingin menjadi juara Eropa.
Begitupun dengan Dedek, jika ingin sukses dalam dunia politik, kata dia, harus meninggalkan PSI dan bergabung dengan Partai besar.
"Mohon maaf, Bang Uki ini ibaratnya Mbappe, selama masih di PSG tidak akan pernah juara UCL. Pindah lah ke Real Madrid atau Manchester City, karier akan lebih berkembang," tulisnya.
(Muhsin/fajar)
