FAJAR.CO.ID, DEN HAAG - Warga Belanda pentolan Patriot Eropa Melawan Islamisasi Barat atau Patriotic Europeans Against the Islamization of West (PEGIDA), Edwin Wagensveld menggelar aksi menista Al-Qur’an lagi.
Aksi tidak terpuji itu digelar di depan Kedutaan Besar Republik Indonesia (Kedubes RI) di Den Haag, Sabtu (23/9).
Tokoh islamofobia tidak hanya menista Al-Qur'an di depan Kedubes RI. Wagensveld juga merobek-robek Al-Qur’an di depan Kedubes Turkiye, Pakistan, dan Demnark.
Tidak sekadar merobek Al-Qur’an, Wagensveld juga menginjak-injak sobekan kitab suci umat Islam tersebut.
Pria paruh baya yang pernah ditahan karena menghina Nabi Muhammad itu berterima kasih kepada polisi yang melindunginya melaksanakan aksi bertitel De Ambassade Tour tersebut.
Wagensveld memulai aksinya di depan Kedubes Pakistan pada pukul 14.00 waktu setempat. Selanjutnya, dia beraksi di depan Kedubes RI pukul 15.00.
Sasaran berikutnya ialah Kedubes Turkiye pada pukul 16.00. Wagensveld menggelar aksi terakhir pada hari itu di depan Kedubes Denmark pada pukul 16.45. Memang Den Haag bukan ibu kota Belanda. Negeri Kincir Angin itu beribu kota di Amsterdam.
Namun, banyak negara lain, termasuk Indonesia, yang menempatkan kedutaan besarnya di Den Haag.
Mahkamah Internasional pun berada di kota bermoto Vrede en Recht atau perdamaian dan keadilan itu.
Sebenarnya bukan kali ini saja Wagensveld berulah. Pada April lalu, politikus sayap kanan itu juga menggelar aksi menyobek Al-Quran dan menyebut kitab suci umat Islam itu sebagai buku fasis.