FAJAR.CO.ID, MANCHESTER—Arturo Vidal mengecam Erik ten Hag karena 'pencapaiannya buruk' di Manchester United. Ia juga mengecam sang pelatih karena menyingkirkan Cristiano Ronaldo.
Pemain timnas Cile itu menuduh semua manajer botak bersikap rumit dalam alirannya.
Ronaldo meninggalkan Old Trafford ke Arab Saudi pada bulan Januari, setelah tidak lagi disukai oleh bos baru United Ten Hag, dan pindah ke Al-Nassr.
Pemain asal Portugal ini menjadi pencetak gol terbanyak pada musim sebelum kedatangan Ten Hag, namun ia dianggap surplus di bawah arahan pelatih asal Belanda tersebut dan melepas Ronaldo hanya beberapa bulan setelah masa jabatannya.
Sebuah keputusan yang diyakini oleh Vidal adalah keputusan yang salah, dan ia mengecam Ten Hag.
Mantan gelandang Barcelona, Juventus, dan Bayern Munchen itu saat ini bermain di Brasil bersama Athletico Paranaense. Ia menegaskan penilaian itu saat ditanya tentang situasi Ronaldo.
Pelatih itu datang dengan buruk, kata Vidal mengacu pada kedatangan Ten Hag di Manchester.
“Bagaimana Anda akan mengeluarkan Cristiano Ronaldo? Begitulah keadaan orang-orang ini. Dia adalah pencetak golnya dan dia mengeluarkannya. Orang botak itu sangat rumit,” tegasnya dikutip dari Daily Mail.
Tuduhan Vidal terhadap manajer botak berasal dari masanya di bawah asuhan pelatih Jorge Sampaoli, yang menanganinya di Flamengo musim lalu.
Pemain berusia 36 tahun itu memenangi Copa Libertadores dan Piala Brasil pada musimnya bersama klub tersebut, namun hanya bermain 21 pertandingan dan sering diabaikan oleh Sampaoli.
Saat melakukan debutnya untuk Athletico Paranaense, Vidal mengecam Sampaoli dengan menyebutnya 'pecundang' dan menuduhnya tidak menghargai pemainnya.
Pendapat yang sekarang tampaknya diterapkan Vidal pada Ten Hag dan perlakuannya terhadap Ronaldo setelah ditunjuk sebagai manajer di United.
Ronaldo kembali ke Old Trafford dengan status bebas transfer dari Juventus pada tahun 2021 dan mencetak 24 gol dalam 38 pertandingan selama musim pertamanya di Manchester, mendapatkan tempat di PFA Team of the Season.
Namun, setelah penunjukan Ten Hag, ikon Portugal itu kesulitan mendapatkan waktu bermain reguler karena pelatih asal Belanda itu ingin memberikan pengaruhnya pada tim yang sedang berjuang untuk mendapatkan identitas.
Minimnya menit bermain menyebabkan kepergian Ronaldo ke Timur Tengah, di mana ia menjadi katalis serangan Liga Pro Saudi dalam merekrut pemain-pemain ternama Eropa. (amr)