Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) masih mempertahankan suku bunga acuannya. Hans menilai, BI mungkin akan menaikkan suku bunga acuan di November bila The Fed menaikkan suku bunga acuannya dan terjadi pelemahan nilai tukar rupiah yang signifikan.
Dalam rapat dewan gubernur Kamis, 21 September lalu, Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan, kebijakan moneter tetap difokuskan untuk mengendalikan stabilitas nilai tukar rupiah sebagai langkah antisipasi dari dampak rambatan ketidakpastian pasar keuangan global.
Sementara itu, kebijakan makroprudensial longgar terus ditempuh untuk mendorong kredit maupun pembiayaan perbankan kepada dunia usaha melalui kebijakan insentif likuiditas.
"Dengan fokus hilirisasi, perumahan, pariwisata, dan pembiayaan inklusif dan hijau, yang berlaku efektif sejak 1 Oktober 2023," terangnya. (jpg/fajar)