Gubernur BI Sebut Lima Alasan Pengusaha China Perlu Investasi di Indonesia

  • Bagikan
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan sambutan dalam Indonesia-China Business Forum di Beijing di Beijing, China pada Selasa (26/9/2023). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Berdasarkan data dari Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) investasi China ke Indonesia pada kuartal IV-2022 tercatat sebesar 3 miliar dolar AS, atau sekitar Rp45 triliun dengan kurs Rp 15.000/dolar AS

Pada 2022, Indonesia merupakan negara ASEAN dengan nilai ekspor tertinggi ke China yakni sebesar 65,9 miliar dolar AS. Angka ini tumbuh sebesar 22,6 persen yoy jika dibandingkan 2021. Sedangkan dari sisi impor pada 2022, Indonesia merupakan negara ASEAN dengan nilai impor dari China tertinggi kedua setelah Thailand yakni sebesar 67,7 miliar dolar AS atau naik 20,5 persen (yoy) jika dibandingkan 2021.

Selanjutnya Kementerian Perdagangan mencatat bahwa pada periode Januari-Maret 2023, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan dengan China yakni sebesar 1,24 miliar dolar AS. Hal ini berkebalikan dengan periode yang sama pada 2022 yang mengalami defisit sebesar 2,82 miliar dolar AS.

Produk ekspor non migas utama Indonesia ke China didominasi oleh bahan bakar mineral sebesar 4,5 miliar dolar AS, lalu diikuti oleh besi dan baja sebesar 4,4 miliar dolar AS. Bahan bakar mineral memiliki porsi terbesar dengan 27,05 persen sedangkan besi dan baja menyusul dengan 26,42 persen.

Produk impor non migas utama Indonesia dari China mayoritas yakni mesin/peralatan listrik sebesar 3,7 miliar dolar AS, lalu disusul oleh mesin mekanik sebesar 3,3 miliar dolar AS. Porsi terbesar ditempati mesin/peralatan listrik dengan 24,04 persen dan mesin mekanik sebesar 21,24 persen. (antara/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan