Ia mencontohkan makanan olahan dari pisang yang sering ditemukan dalam setiap acara-acara adalah barongko.
Barongko adalah kue yang berbahan dasar pisang. Kemasannya pun menggunakan daun pisang.
“Pisang adalah buah yang sangat dekat dengan kultur budaya kita masyarakat Sulsel. Hampir semua makanan olahan kita di Sulsel, bahan dasarnya adalah pisang. Namun, belum ada budidaya pisang sebagai sumber pencaharian utama," ungkapnya.
Bahtiar menjelaskan, peluang ekspor pisang dari Sulsel sangat besar. Ia menargetkan, satu miliar pohon pisang bisa ditanam di Sulsel, dengan luas lahan yang dibutuhkan 500 ribu hektar.
"Satu hektar lahan bisa ditanami dua ribu pohon pisang," imbuhnya.
Jika dikalkulasi, kata Bahtiar, 2.000 pohon per hektar, sama dengan 2.000 tandan pisang. Jika dikalikan Rp100.000, akan menghasilkan Rp200 juta per hektare.
"Apabila ditanam lima hektare, minimal menghasilkan Rp1 miliar. Masa panen 7-10 bulan dan bisa terus panen minimal lima tahun. Ini harga paling murah apabila beli di kebun," urainya. (selfi/fajar)