Konsisten Naik
Selain beras, Amalia menyebut perlu ada kewaspadaan pada kondisi harga gula pasir. BPS mencatat, harga gula pasir terpantau konsisten naik pada tiga pekan pertama September 2023.
Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Hasran mengungkapkan, harga gula telah terpantau naik diatas harga acuan penjualan ditingkat konsumen yang ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional yang sebesar Rp 14.500 -15.500 tergantung wilayahnya. Harga gula rata-rata sudah naik sebesar 500 rupiah per kilogram di tingkat konsumen.
Kenaikan harga gula di Indonesia ini, kata dia, disebabkan oleh beberapa faktor. Mulai dari kenaikan harga gula dunia, kenaikan biaya produksi terkait pupuk dan tenaga kerja, hingga kekhawatiran dampak El Nino pada panen
tebu tahun 2023-2024.
Kenaikan harga gula dunia tentu berimbas ke harga dalam mengeri. Mengingat, Indonesia sendiri masih banyak bergantung pada impor untuk pasokan gulanya.
Pada tahun 2023 ini, kata dia, kebutuhan gula dalam negeri diperkirakan sebanyak 6 juta ton. Sedangkan produksi dalam negeri hanya mampu mensuplai sebanyak 2,2 juta ton saja. Produksi dalam negeri ini juga cenderung berkurang seiring penurunan luas lahan tebu di Indonesia.
Walhasil, pemenuhan kebutuhan dilakukan melalui pengadaan dari luar negeri. "Dan ketergantungan pada impor ini terus meningkat sejak tahun 2014," ungkapnya.
Kemudian, kekhawatiran atas El Nino yang dapat mempengaruhi panen tebu di tahun 2023-2024 turut membuat pasar merespon cepat. Salah satunya dengan peningkatan harga sejak dini. (jp/dir/fajar)