Islam melarang umatnya untuk merusak tempat ibadah umat agama lain.
Cinta, adalah tentang cara menyenangkan orang yang kita cintai. Kaum Muslim yang mengaku memiliki kecintaan agung terhadap sang Nabi hingga merayakan Maulid selama berbulan-bulan, menggaungkan selawat untuknya setiap saat, sudahkah menyenangkan beliau?
Hikayat Nabi dalam berbagai literasi menggambarkan sikap toleran dari putra pasangan Abdullah dan Aminah itu. Para pecinta, umumnya akan meniru sikap dan gaya hidup sosok inspiratornya. Bila lain dan berbeda, bisa jadi mereka adalah umat anomali.
Memperingati hari kelahiran nabi, berselawat, dan menjalani sunahnya adalah bagian dari refleksi kecintaan umat terhadap Rasulullah. Namun pada teknis pelaksanaanya kadang terasa kurang tepat. Berikut adalah beberapa hal yang biasanya menimbulkan rasa "semacam ada yang kurang pas" dari ekspresi cinta itu.
Peringatan Maulid Nabi adalah salah satu cara mengagungkan Rasulullah, karenanya proses penyelenggaraan semestinya dilakukan secara terhormat, termasuk dalam upaya menyelenggarakan peringatan, dengan tidak menggantungkan dana kepada pihak lain.
Realita lain yang juga harus menjadi refleksi bersama dalam perayaan milad Nabi atau gema selawatan oleh kelompok pecinta Rasul yang digelar di jalan raya dengan menggunakan sebagian jalan. Kegiatan yang bagus, namun diselenggarakan tanpa mengindahkan kepentingan umum juga perlu menjadi renungan bersama, sehingga tidak mengganggu kepentingan umum.
Seremoni perayaan maulid Nabi sudah spatutnya tidak sekadar menjadi ajang saling meriah antarkampung, namun memiliki esensi untuk betul-betul meneladani semua laku dan perilaku Nabi yang menjadi panutan umat.