FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar bertemu Habib Rizieq Shihab, Rabu 27 September lalu.
Keduanya hadir di Petamburan untuk menghadiri acara peringatan Maulid Nabi 1445, sekaligus memenuhi undangan menjadi saksi pernikahan Putri Habib Rizieq.
Banyak pihak mempertanyakan makna politik dari pertemuan itu. Menanggapi hal tersebut, Koordinator BAJA AMIN, Sudirman Said menjelaskan bahwa keduanya memang aktif bertemu dengan semua kalangan.
Ia menyebut sikap terbuka berkomunikasi dengan semua kalangan ini menjadi nilai dan sikap yang baik bagi para pemimpin bangsa.
“AMIN sedang memberi contoh bagaimana sila ke 3 yakni Persatuan Indonesia diamalkan. Dalam perspektif menghormati keberagaman dan merajut persatuan, Para Pemimpin Bangsa harus punya keterbukaan dan kebijaksanaan berkomunikasi dengan siapa saja, apapun latar belakangnya. Keduanya sedang menjalankan tugas menyatukan semua elemen,” tutur Sudirman Said.
Sudirman menambahkan, sejak menjadi Gubernur sampai dengan persiapan Pencapresan, Anies terus menjaga kebiasaan berkomunikasi dengan berbagai warna dan elemen masyarakat.
“Beberapa pekan lalu Anies diundang oleh Komunitas Tionghoa, sebelumnya sejumlah Pendeta Kristen dari Papua menemui Anies, dalam simpul relawan juga banyak aktivis beragama Budha, Hindu, dan Katolik. Inilah keragaman Indonesia yang dengan sadar dikelola Pak Anies dalam bingkai Persatuan Indonesia,” tutur Sudirman Said.
Sejak lama Anies juga selalu menerima permintaan untuk menjadi saksi pernikahan. “Bila waktu memungkinkan, jarang sekali Pak Anies menolak permintaan untuk menjadi saksi pernikahan. Beliau ini kan family man, cinta keluarga,” kata mantan Menteri ESDM ini.