FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Jalan-jalan ke Sulsel dan mencoba menaiki Kereta Api (KA) Trans Sulawesi, mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu, menemukan beberapa fakta.
Sedikitnya ada lima fakta yang ditemukan Said Didu saat dirinya jalan-jalan menggunakan KA Trans Sulawesi.
Pertama, dikatakan Said Didu, KA Trans Sulawesi melayani jalur Baru hingga Maros. Sekitar 100 km.
"Dilayani oleh satu rangkaian kereta dengan 3 gerbong," ujar Said Didu dalam cuitan Twitternya (29/9/2023).
Selain itu, kata Said Didu, KA Trans Sulawesi sejauh ini baru bisa memberikan pelayanan dua kali dalam sehari.
"Baru melayani dua kali sehari," ucapnya.
Lebih lanjut kata dia, mayoritas penumpang KA Trans Sulawesi masih seputar masyarakat yang ingin rekreasi.
"Penumpang adalah masyarakat yang mau rekreasi," Said Didu menuturkan.
Pria asal Pinrang itu menyebut, yang paling mencengangkan adalah sebagian besar stasiun KA Trans Sulawesi jauh dari jalan dan kota.
"Sebagian besar stasiun jauh dari jalan dan kota," tandasnya.
Seperti diketahui, jalur kereta api Trans-Sulawesi adalah jaringan jalur kereta api yang dibangun untuk menjangkau daerah-daerah penting di Pulau Sulawesi.
Jaringan jalur kereta api ini dibangun mulai pada tahun 2015 yang dimulai dari tahap I, yaitu jalur kereta api dari Makassar hingga Parepare.
Dari informasi yang dihimpun, sasaran dari pengembangan jaringan jalur kereta api di Pulau Sulawesi adalah untuk menghubungkan wilayah atau perkotaan.
Khususnya, yang mempunyai potensi angkutan penumpang dan barang atau komoditas berskala besar, berkecepatan tinggi.