Target Kursi Ketua DPRD, Golkar Parepare Andalkan Efek Taufan Pawe

  • Bagikan
Ketua Golkar Sulsel, Taufan Pawe

FAJAR.CO.ID, PAREPARE – DPD II Golkar Parepare kembali berambisi menguasai suara pada Pemilu 2024. Target ini masih akan mengandalkan efek dari Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Taufan Pawe.

Hal itu ditegaskan oleh Ketua Harian Golkar Parepare, Kaharuddin Kadir. Kata dia, Golkar menargetkan tujuh hingga delapan kursi di Pileg. Artinya ada tambahan dua atau tiga kursi lagi.

"Semua proses dan tindakan aksinya ditangani Bappilu. Kami sudah jalan, mulai ketemu bacaleg, pimpinan kecamatan dan kelurahan, termasuk bedah dapil. Target kami di Parepare antara tujuh sampai delapan kursi,” ujarnya kepada FAJAR, Jumat, 29 September.

Ketua DPRD Parepare itu mengatakan, pertimbangan utama bertambahnya jumlah kursi itu berharap ada efek tambahan dari Taufan Pawe, yang memutuskan bertarung dalam perebutan kursi Senayan.

Sehingga, suara tambahan dari Taufan Pawe dianggap bisa mendongkrak jumlah perolehan kursi di DPRD. Sebab Golkar hanya akan bekerja keras menyinergikan pekerjaan antara DPD II dan DPD I.

”Pertimbangannya, Pak Taufan kan maju DPR RI dan basisnya Parepare. Otomatis Pak Taufan akan porsir di Parepare. Jadi kecenderungannya, kalau beliau target 40 ribu suara, lalu DPD II mampu menyinergikan, artinya sekitar 20 ribu tambahan saja. Kan suara dasar kita 17 sampai 18 ribu,” lanjutnya.

Kahar juga tidak khawatir dengan perpecahan dapil. Awalnya, Parepare hanya punya tiga dapil, tetapi saat ini bertambah menjadi empat. Dapil Bacukiki dipecah menjadi dua, masing-masing Bacukiki dan Bacukiki Barat.

"Jadi kalau kami dapat limpahan dari Pak Taufan sekitar 10 ribu saja, kan sudah bisa dapat tujuh sampai delapan kursi. Begitu hitungan kasarnya, meski dapil menjadi empat dan 104 ribu lebih pemilih. Tetapi jumlah kursi tetap 25,” bebernya.

Efek Taufan Pawe ini tidak hanya dipersiapkan untuk Pileg, tetapi juga Pilwali. Kata Kahar, sapaan akrabnya, Golkar Parepare memang belum menentukan siapa figur akan diusung pada Pilwali. Tetapi sudah ada kesepakatan sementara untuk menempatkan Erna Rasyid Taufan sebagai figur prioritas.

Alasannya, Erna merupakan Ketua DPD II Golkar Parepare. Selain itu, Erna.juga merupakan Ketua TP PKK Kota Parepare. Sehingga, efek dari Taufan Pawe akan lebih melekat padanya dibanding kader yang lain.

”Untuk Pilwali belum ada calon resmi, tetapi kesepakatan sudah ada. Karena di Golkar itu sudah menjadi kelaziman bahwa ketua DPD diberi prioritas untuk mengendarai partai di Pilkada, dalam hal ini Ibu Erna Rasyid Taufan,” jelasnya.

Analis politik Unhas Prof Sukri Tamma mengatakan, sah-sah saja bagi parpol untuk mengandalkan elektabilitas dan kefiguran tokohnya. Sebab, hal itu bisa berdampak positif pada perolehan suara partai.

"Tidak ada salahnya, itu sah-sah saja. Karena akan saling menguntungkan, baik untuk partai maupun figurnya. Sehingga, kefiguran tokoh tertentu bisa dimaksimalkan untuk meraih kemenangan,” kata dia.

Hanya saja, lanjut Sukri, jika itu menjadi satu-satunya strategi bagi Golkar Parepare, maka bisa celaka. Sebab, partai akan sangat bergantung dan kinerja kepartaian tidak akan berjalan maksimal. "Bisa saja berdampak buruk, karena mesin partai tidak jalan maksimal. Hanya mengandalkan ketergantungan pada satu figur saja,” imbuhnya.

Sehingga, hal terbaik yang bisa dilakukan DPD II Golkar Parepare adalah memaksimalkan popularitas dan elektabilitas Taufan Pawe sebagai sumber gate voter. Bukan untuk mengekor dengan kefiguran Taufan Pawe saja. "Kalau itu bisa terjadi, maka dampaknya baik. Tapi kalau hanya mengklaim suara dari TP saja ya akan sulit, partai tidak akan mandiri,” tegasnya.(wid/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan