FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Mendapatkan laporan terkait dugaan pelecehan yang dilakukan oknum guru mengaji, Polres Pelabuhan Makassar segera melakukan pemanggilan terhadap terduga pelaku.
Hal tersebut ditegaskan Kasi Humas Polres Pelabuhan Makassar Iptu Hasrul saat ditemui pada Senin (2/10/2023) petang.
"Pemanggilan pada terduga pelaku, secepatnya kita lakukan setelah (laporan) diserahkan ke Reskrim, secepatnya langsung ditangani," ujar Hasrul.
Diceritakan Hasrul, dugaan pelecehan tersebut terjadi di salah satu masjid di Kecamatan Wajo, kota Makassar beberapa waktu yang lalu.
"Sudah diterima laporannya, kejadiannya di wilayah kecamatan Wajo," Hasrul menuturkan.
Dikatakan Hasrul, pihaknya akan melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut. Mengingat, belakangan ini marak terjadi peristiwa serupa.
Lebih lanjut kata dia, terduga pelaku sesuai keterangan yang diperoleh, merupakan guru mengaji yang tidak tidak jauh dari rumah korban.
"Menurut keterangan dari korban tadi itu guru mengaji, masih merupakan tetangga dari korban," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, perbuatan bejat seorang guru mengaji berinisial AN di kota Makassar, tega melakukan perbuatan asusila terhadap bocah 12 tahun.
Hal tersebut diceritakan ayah korban berinsial RM (37) saat ditemui di Mapolres Pelabuhan Makassar, pada Senin (2/10/2023) petang.
Diceritakan RM, saat itu anaknya baru saja pulang sekolah.
Anaknya selama ini tinggal bersama neneknya di kecamatan Wajo, kota Makassar. Sementara dirinya, tinggal di kabupaten Gowa.
"Jadi anakku dilecehkan sama Ustaz guru mengajinya pas hari pulang sekolah. Pas sampai di rumah tidak ada neneknya, terkunci pintu. Jadi dia ke masjid, ada temannya di situ," ujar RM.
Tambahnya, di masjid anaknya bertemu dengan guru mengajinya dan sempat bercakap-cakap.
"Kebetulan anakku ada bekas luka di tangannya. Terus ditanya sama Ustaz kenapa tanganmu. Terus ditarik turun di lantai terus dipegang dadanya," RM menuturkan.
Tak lama setelah si Ustaz melancarkan aksinya, jemaah masjid berdatangan. Dia pun segera mengangkat tangannya dari dada bocah 12 tahun itu.
"Diangkatki tangannya, takutki mungkin, terus menangiski anakku kasihan," ungkapnya.
Dibeberkan Rahim, dari informasi yang dia dapatkan, bukan hanya anaknya yang menjadi korban kebejatan Ustaz tersebut.
"Banyakmi anak dia kasi begitu, adami tiga orang," bebernya.
Terkait pengancaman, RM mengatakan, ustaz tersebut mengancam korbannya agar perbuatannya tetap tertutupi.
"Ada, nabilang anakku. Sama anak-anak yang kemarin. Tapi anakku tidakji," kuncinya.
(Muhsin/fajar)