FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Isu reshuffle kembali mencuat bersamaan dengan kabar menteri Kabinet Indonesia Maju Syahrul Yasin Limpo (SYL) diduga terlibat tindak pidana korupsi di Kementerian Pertanian.
Pengamat politik Ujang Komarudin mengatakan ada kemungkinan reshuffle apabila menteri yang bersangkutan ditetapkan menjadi tersangka.
"Sudah pasti ada reshuffle. Sama dengan Johnny G. Plate, begitu tersangka langsung ada reshuffle," kata Ujang, Selasa (3/10/2023).
"Apabila tidak direshuffle bakal merusak citra kabinet," sambungnya.
Ujang meyakini apabila terjadi reshuffle, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai pemegang hak prerogatif akan menunjuk orang kepercayaannya untuk menggantikan SYL.
"Saya melihat penggantinya bukan dari Partai NasDem lagi. Mungkin orang kepercayaannya Jokowi lagi. Sama halnya ketika Johnny G. Plate tertangkap penggantinya adalah orangnya Jokowi," dosen Universitas Al-Azhar ini.
Menanggapi isu reshuffle tersebut, Jokowi tidak berkomentar banyak.
Jokowi hanya menggelengkan kepala. Namun ia tak membantah isu tersebut.
"Dengar dari mana?” kata Jokowi usai acara Istana Berkebaya di Istana Merdeka, Minggu (1/10/2023).
Nama Amran Sulaiman kembali santer terdengar untuk menggantikan posisi SYL sebagai Mentan.
Diketahui, pada pertengahan September lalu mantan Menteri Pertanian di era Jokowi-JK itu memenuhi panggilan ke Istana.
Amran mengaku tidak membicarakan posisi menteri apalagi membahas mengenai reshuffle. Ia hanya mengakui telah bertemu dengan Presiden Jokowi lebih dari satu kali usai dirinya tidak menjabat sebagai Mentan.