FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto angkat suara terkait pemadaman listrik yang melanda Makassar belakangan ini. Ia mengaku kecewa.
Pria yang karib disapa Danny itu mengatakan Makassar merupakan kota besar, tapi pemadaman masih terjadi. Padahal menurutnya listrik adalah hal yang penting.
“Saya kecewa sekali karena kita ini sudah seperti jaman batu ini, ada kota besar begini apa namanya biar begini,” kata Danny saat ditemui di ruang kerjanya di Balai Kota Makassar, Kamis (5/10/2023).
Ia mengungkit klaim PLN. Saat itu, ia menyebut PLN mengatakan ada surplus listrik ratusan megawatt.
“Dulu dikatakan bahwa surplus, saya masih ingat betul 450 megawatt , kita sudah punya dua tenaga bayu, kita sudah punya PLTU, kita punya bakaru, kita punya Poso, terus apalagi alasan lagi kita tidak cukup,” ujarnya.
Danny mengatakan, beberapa waktu lalu Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Bachtiar mengatakan memang ada defisit daya. Jumlahnya ribuan megawatt.
“Ternyata kemarin kita disampaikan pak PJ Gubernur, bahwa kita kekurangan seribu sekian megawat termasuk beberapa untuk membackup industri industri na itu juga sekalian itu,” pungkasnya.
Diketahui, Makassar sejak awal September dilanda pemadaman bergilir. Bukan hanya di Makassar, tapi seluruh wilayah PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar).
Pemadaman biasanya berlangsung 12 jam, mulai dari pukul 10:00 hingga 22:00 WITA. Dilakukan secara bergilir.
Berdasarkan keterangan PLN, pemadaman dilakukan sehubungan dengan kemarau berkepanjangan, sehingga mengakibatkan debit air berkurang di beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH).