FAJAR.CO.ID, GOWA -- Gara-gara poliandri, terjadi dugaan pembantaian hingga tewas terhadap tiga orang pria dia di Dusun Mandalle II, Desa Kalemandalle, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, beberapa waktu lalu.
Dari informasi yang dihimpun fajar.co.id, tiga orang laki-laki yang masing-masing bernama Ramli Dg Tata (60), Faisal Dg Remo (22), dan Dg Pasang (40) meninggal dunia usai ditikam berulang kali.
Terlihat dari foto yang beredar, ketiga korban ditikam di dalam rumahnya dan dibiarkan terkapar di atas kasur.
Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Bachtiar mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (1/10/2023) sekitar pukul 01.00 wita.
"Iya, telah terjadi tindak pidana penganiayaan berat di rumah korban dengan menggunakan senjata tajam yang mengakibatkan beberapa korban mengalami luka tikam dan sabetan benda tajam," ujar Bachtiar saat dikonfirmasi, Kamis (5/10/2023).
Diceritakan Bachtiar, ketiga korban meninggal dunia setelah berada di rumah sakit.
"Dua korban meninggal di RS Syekh Yusuf dan satu di RS Wahidin," Bachtiar menuturkan.
Berdasarkan keterangan saksi bernama Saharuddin (43), kata Bachtiar, awalnya pelaku dan beberapa temannya yang mengendarai sepeda motor sebanyak 5 unit berboncengan ke Desa Mandalle.
Kedatangan mereka, dituturkan Bachtiar, untuk mencari ibunya. Akan tetapi, mereka tidak menemukan yang bersangkutan.
"Kemudian pelaku bersama temannya menuju ke Desa Mandalle II yaitu di TKP keributan," imbuhnya.
Setelah itu, lanjut Bachtiar, sekitar pukul 01.00 wita saksi berada di rumahnya mendengar suara motor menggeber motor kemudian saksi keluar di depan rumah pinggir jalan.
"Saksi melihat dan mendengar pelaku berteriak 'jangan ke sini ikut campur karena masalah siri'," ungkapnya.
"Karena khawatir terjadi sesuatu maka saksi masuk kembali ke dalam rumahnya, sekitar lima menit kemudian barulah saksi keluar rumah karena sudah banyak warga berkumpul," bebernya.
Di situ, warga sudah melihat korban berbaring dengan sejumlah tusukan benda tajam.
"Setelah itu, korban langsung dievakuasi untuk mendapatkan perawatan medis," ungkapnya.
Bachtiar mengatakan, terduga pelaku nekat menikam korban lantaran sakit hati ibunya dinikahi oleh korban.
"Dugaan sementara, motif penganiayaan berat ini. Pelaku sakit hati ibunya dinikahi oleh temannya sendiri," bebernya.
Bukan hanya itu, polisi saat ini tengah melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku penganiayaan yang menewaskan tiga orang.
"Saat ini kita masih melakukan pendalaman dan penyelidikan terkait keberadaan terduga pelaku," ungkapnya.
Dituturkan Bachtiar, saat ini polisi juga masih melakukan penjagaan di wilayah tersebut. Karena ditakutkan keluarga korban akan menyerang balik. (Muhsin/Fajar)